Suara.com - Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid menggelar acara pengajian jelang pernikahan mereka pada Sabtu (20/7/2024). Acara ini pun berhasil berjalan dengan lancar hingga akhir.
Salah satu rangkaian acara pengajian adalah pembacaan ayat suci Al Quran oleh Aaliyah Massaid. Putri Reza Artamevia itu pun memilih untuk melafalkan surat An Nas.
Seperti dapat dilihat melalui unggahan akun TikTok @/dj_studio, tampak momen ketika putri kedua mendiang Adjie Massaid itu dengan lancar melafalkan surat An Nas.
Momen Aaliyah Massaid membaca surat An Nas di acara pengajian jelang pernikahannya ini pun kini viral. Sayang, banyak netizen yang justru melemparkan respons negatif.
Baca Juga: Mudjie Massaid Gendong Aaliyah Massaid usai Siraman, Ternyata Ini Lho Maknanya
Netizen merasa jika surat An Nas tak cocok dibaca Aaliyah Massaid di acara pengajian jelang pernikahannya dengan Thariq Halilintar.
"Baru kali ini pengajian mau nikah bacanya surat An Nas," komentar netizen.
"Baru kali ini acara pengajian pengantin baca surat An Nas," timpal netizen.
"Kok An Nas. Dulu gue nikah baca surat Ar Rahman bukan An Nas," imbuh netizen.
"Dari mempelai wanita harusnya bacanya QS An Nisa bukan An Nas," ujar netizen lainnya lagi.
Baca Juga: Tak Disungkemi Aaliyah Massaid saat Siraman, Angelina Sondakh Justru Dibuat Takjub
Memang, apa makna dari surat An Nas hingga banyak netizen merasa jika surat terakhir dalam Al Quran ini tak cocok dibaca saat acara pengajian jelang pernikahan?
Surat An Nas memiliki arti manusia. Surat ini merupakan surat ke-114 atau surat terakhir dalam Al Quran. Surat ini tergolong ke dalam surat Makkiyah yang terdiri dari 6 ayat.
Surat ini berisikan tentang permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan dan bisikan-bisikan jahat yang dapat mempengaruhi pikirian dan hati manusia.
Selain itu, surat An Nas juga memberikan penegasaan tentang keesaan Allah SWT sebagai Tuhan atas semua manusia, Raja atas semua manusia, dan Tuhan atas semua manusia.
Berikut adalah tulisan arab, latin, dan arti dari surat An Nas.
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
qul a’ụżu birabbin-nās
Artinya: Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ
malikin-nās
Artinya: Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ
ilāhin-nās
Artinya: sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
min syarril-waswāsil-khannās
Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
minal-jinnati wan-nās
Artinya: dari (golongan) jin dan manusia."