Suara.com - Kabar soal kader Nahdlatul Ulama (NU) bertemu dengan Presiden Israel mencuri perhatian masyarakat luas. Belum lama ini, media sosial Indonesia memang tengah digegerkan dengan beredarnya sebuah foto yang menunjukkan beberapa orang Nahdliyin atau anggota organisasi NU bertemu dengan Presiden Israel, yaitu Isaac Herzog.
Salah satu kader NU Zainul Maarif membenarkan hal tersebut, dan mengungkapkan bahwa perjalanannya ke Israel hingga bisa bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog adalah karena dibiayai oleh lembaga atau organisasi bernama Itrek. Banyak yang penasaran dan ingin tahu, apa itu Itrek?
Apa Itu Itrek?
Sebagaimana dilansir dari laman resmi itrek.org, Itrek adalah sebuah organisasi yang berbasis di Amerika Serikat. Organisasi ini memiliki program mengirim mahasiswa pascasarjana serta tokoh muda dari banyak negara untuk melakukan perjalanan ke Israel selama satu minggu. Kelompok pro-Israel ini telah mengatur perjalanan dan menerima dana secara langsung dari pemerintah Israel, untuk meningkatkan citra Israel di kalangan publik.
Itrek didirikan pada 2011, di mana sejak saat itu telah berhasil menggaet peserta dari sejumlah kampus ternama di dunia seperti Harvard, Cambridge, Oxford, Chocago, hingga Stanford. Selain itu, masih ada juga banyak kampus populer lainnya.
Baca Juga: Murka! Sindiran Putri Gus Dur ke Zainul Maarif dkk: 5 Aktivis Konyol, Rugikan Nama NU!
Dalam laman profilnya, Itrek menuliskan keterangan seperti berikut ini:
“Itrek memperkenalkan para pemimpin masa depan dalam bidang bisnis, hukum, kebijakan, serta STEM ke Israel, yang membantu mereka mengenal Israel secara langsung melalui perjalanan seminggu yang dipimpin oleh rekan sebaya.
Sejak diluncurkan pada tahun 2011, Itrek telah melibatkan lebih dari 25.000 orang mahasiswa pascasarjana yang mewakili 130 kebangsaan. Itrek juga menghadirkan kekayaan dan kompleksitas Israel melalui Israel Treks yang menggabungkan pendidikan, budaya, serta kesenangan.
Itrek juga didukung oleh berbagai yayasan dan individu, termasuk lebih dari 1.300 mantan Pemimpin Itrek. Semua pendukung kami punya investasi dan keyakinan yang sama dalam menyediakan pengalaman Israel yang otentik yang dipimpin oleh sesama peserta kepada para pemimpin masa depan”.
Kader NU Bertemu Presiden Israel Dibiayai Itrek
Menanggapi foto yang tengah viral belakangan ini, Ketua Umum Pengurus Besar NU atau PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya lantas ikut angkat bicara. Gus Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 Juli 2024 lalu mengungkapkan soal latar belakang kelima orang dalam organisasi Nahdliyin, yang bertemu dengan Presiden Israel. Kelimanya orang tersebut adalah anggota hingga pengurus sejumlah badan otonom yang berada di bawah organisasi NU. Badan-badan itu di antaranya adalah Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia atau Unusia, persatuan pencak silat NU “Pagar Nusa”, organisasi perempuan Fatayat NU, hingga Pengurus Wilayah NU atau PWNU DKI Jakarta.
Baca Juga: Profil RAHIM: Organisasi Yahudi yang Turut Diikuti Aktivis NU, Zainul Maarif
Nama-nama kelima kader NU itu di antaranya adalah Zainul Maarif, Munawir Aziz, Syukron Makmun, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Anafisa Dania.
Zainul Maarif, salah satu kader NU yang bertemu dengan Presiden Israel mengaku bahwa keberangkatannya menemui Presiden Israel adalah dari organisasi bernama Itrek. Zainul mengatakan bahwa sebenarnya, ini adalah nama kependekan dari Israel Trek.
Zainul Maarif sempat bercerita seperti apa kegiatannya saat berkunjung ke negara Israel dan Palestina. Ia menjelaskan bahwa pihak yang mengajak dirinya untuk mengikuti kegiatan ini berawal dari seorang kawannya asal Universitas Harvard, AS. Zainul juga mengaku bahwa ia menggunakan visa turis untuk berkunjung ke negara tersebut. Awalnya, Zainul terbang ke Dubai, Uni Emirat Arab kemudian ia baru melanjutkan perjalanannya ke Israel.
Untuk rangkaian kegiatannya, dimulai sejak 30 Juni sampai dengan 5 Juli 2024. Bertemu dengan Presiden Israel pada tanggal 3 Juli 2024. Selain itu, Zainul juga menjelaskan bahwa kunjungannya ke Israel dan Palestina sebagai kegiatan dialog lintas iman sekaligus untuk penelitian lapangan. Ia pun mengatakan bahwa peserta yang ikut program ini ada yang beragama Kristen, Katolik, Yahudi, dan juga Islam. Kekinian Zainul Maarif dan beberapa rekannya yang bertemu presiden Israel dipecat dari PBNU.
Itulah ulasan singkat seputar apa itu Itrek, organisasi yang membiayai kader NU melakukan perjalanan ke Israel dan bertemu dengan Presiden Israel. Bagaimana menurut pendapat Anda?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama