Suara.com - Rabbi Yaakov Baruch, pemimpin jemaah Yahudi di Sulawesi Utara (Sulut), baru-baru ini turut mendapat sorotan publik setelah bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, bersama para aktivis Nahdlatul Ulama (NU).
Pertemuan tersebut diunggah dalam akun Instagram pribadinya, @yaakov_baruch, pada Minggu (14/7/2024), dimana Rabbi Yaakov membagikan foto dirinya duduk satu ruangan bersama Herzog. Dalam foto tersebut, Rabbi Yaakov tampak mengenakan setelan jas abu-abu bercorak garis hitam.
"Pertemuan berharga dengan Presiden Israel H.E Mr @isaacherzog," tulis Yaakov dalam unggahan tersebut.
Selain itu, foto-foto lain yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa pertemuan tersebut juga dihadiri oleh lima orang Nahdliyin, yang belakangan mendapatkan sejumlah kecaman, terutama dari PBNU.
Baca Juga: Heboh 5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, MUI Nonaktifkan Dua Nama, Siapa Mereka?
Profil Rabbi Yaakov Baruch
Rabbi Yaakov Baruch lahir pada 14 November 1982. Ia adalah pemimpin jemaah Yahudi di Sinagoga Sha'ar Hashamayim yang berlokasi di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulut. Ayahnya, Toar Palilingan, adalah seorang penganut Kristen Protestan dari suku Minahasa, sementara ibunya, Cilia Damopolii, adalah seorang penganut Islam dari suku Mongondow.
Yaakov memiliki darah Yahudi dari neneknya. Setelah mendengar penuturan sang nenek, ia kemudian serius menelusuri silsilah keluarganya dan menemukan bahwa kakek buyut dari garis keturunan ibunya adalah Elias van Beugen, seorang pegawai angkatan bersenjata pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Kontribusi dan Aktivitas
Rabbi Yaakov Baruch tidak hanya dikenal sebagai pemimpin jemaah Yahudi, tetapi juga sebagai pendiri Indonesia Holocaust Museum. Ia juga tercatat sebagai dosen yang mengajar Hukum Internasional dan Hukum Humaniter di Universitas Sam Ratulangi Manado. Selain itu, Rabbi Yaakov juga dikenal sebagai seorang fotografer yang cukup terkenal di Manado.
Baca Juga: Murka! Sindiran Putri Gus Dur ke Zainul Maarif dkk: 5 Aktivis Konyol, Rugikan Nama NU!
Kontroversi Kunjungan ke Israel
Kunjungan Rabbi Yaakov bersama warga NU atau Nahdliyin ke Israel menuai kecaman dari elite PBNU. Elite PBNU menegaskan bahwa kedatangan warga NU tersebut dilakukan atas nama pribadi, terutama di tengah situasi konflik dan genosida di Palestina.
Kehadiran Rabbi Yaakov Baruch dalam pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog menunjukkan upaya diplomasi dan interaksi lintas agama yang dilakukannya, meskipun mendapat tanggapan beragam dari berbagai pihak.
Dengan latar belakang yang kaya akan budaya dan agama, serta kontribusinya dalam pendidikan dan seni, Rabbi Yaakov Baruch menjadi salah satu tokoh yang berpengaruh di Sulawesi Utara dan Indonesia.