Mengenal Organisasi RAHIM, Dituding Jadi Dalang Pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:23 WIB
Mengenal Organisasi RAHIM, Dituding Jadi Dalang Pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel
Mengenal Organisasi RAHIM, Dituding Jadi Dalang Pertemuan 5 Nahdliyin dengan Presiden Israel (Tangkapan layar website rahim.or.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertemuan 5 orang cendikiawan Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, terus jadi perbincangan bahkan usai terungkapnya daftar pengurus Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM). Baru-baru ini organisasi itu diklaim sebagai dalang di balik pertemuan tersebut dan dinilai sudah menyalahgunakan nama dan logo Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tanpa persetujuan dari pihak terkait. Lantas seperti apa profil organisasi RAHIM?

Beredarnya foto pertemuan antara Zainul Maarif, Syukron Makmun, Munawir Aziz, Izza Annafisah Dania dan Nurul Bahrul Ulum dengan Presiden Isaac Herzog di Israel yang tersebar di sosial media menimbulkan kontroversi.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali lantas menyesalkan aksi itu dan menegaskan jika kunjungan kelima anggota Nahdliyin ke Israel tersebut bukan atas nama NU. Savic Ali juga menegaskan, sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas, yakni berada di sisi Palestina dan mengecam genosida yang dilakukan Israel.

Profil Organisasi RAHIM

Melansir dari situs rahim.or.id yang kini sudah tidak bisa diakses lagi terpampang slogan lembaga tersebut, berbunyi.

"Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian adalah sebuah koalisi antar-agama yang mendedikasikan waktu studi, penelitian ilmiah dan pendidikan bangsa demi terciptanya kerukunan beragama terutama antara Muslim dan Yahudi."

Dikutip dari berbagai sumber, yayasan RAHIM secara resmi berdiri pada 13 April 2022 silam. Organisasi ini juga telah memiliki nama internasional yakni The Ibrahim Heritage Study Center for Peace.

Melalui peresmiannya, RAHIM disebutkan sebagai sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang penelitian dan kajian perdamaian di skala lokal dan internasional. Kala itu, Ketua Umum RAHIM Mukti Ali Qusyairi mengungkapkan, RAHIM mempunyai visi yaitu mewujudkan perdamaian dunia. Adapun misi yang dilakukan untuk mewujudkan visi itu adalah melalui riset serta kajian perdamaian hingha berkontribusi secara positif dalam rekonsiliasi konflik.

Masih dalam kesempatan yang sama, Pembina Yayasan RAHIM Asnawi Ridwan menjelaskan peran agama dalam mengatasi konflik bisa dilakukan dengan dialog antar kelompok agama yang berbeda tersebut. Menurutnya, perbedaan menjadi cara Tuhan dalam memberikan pesan-pesan kepada umat manusia agar saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Dari daftar pengurus diketahui Mukti Ali Qusyairi, menjabat sebagai Presiden Direktur RAHIM sekaligus Ketua LBM (Lajnah Bahtsul Masa'il) PWNU DKI Jakarta. Menariknya, ada pula keturunan Yahudi seperti Elisheva D. Stross serta Avigayil Ziva Solomon, yang tercatat dalam daftar pengurus. Selanjutnya Zainul Maarif sebagai Manager Penelitian Domestik RAHIM termasuk salah satu dari lima tokoh NU yang melakukan pertemuan dengan Presiden Israel.

Baca Juga: Profil Elisheva Stross, Keturunan Yahudi-Indonesia Pendukung Israel

Selama ini organisasi tersebut mengklaim sebagai mediator dalam dialog antaragama. Akan tetapi penggunaan nama dan logo PBNU dalam situs resmi mereka, rahim.or.id, pun kini menimbulkan kecaman keras dari PBNU.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI