Rencana Aaliyah Massaid Menikah di Bulan Suro Tuai Gunjingan, Memang Boleh?

Rabu, 17 Juli 2024 | 15:51 WIB
Rencana Aaliyah Massaid Menikah di Bulan Suro Tuai Gunjingan, Memang Boleh?
Potret Prewedding Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar (Instagram/@thariqhalilintar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid akhirnya membocorkan konten pre-wedding mereka. Mengambil konsep budaya Jawa dan Minang, Thariq-Aaliyah melakukan pre-wedding di dua tempat, yakni Pura Mangkunegaran Solo dan Gumuk Pasir Yogyakarta.

Pujian tampak membanjiri video pre-wedding Thariq dan Aaliyah. Tak cuma karena lokasi yang indah, busana serta riasan calon pengantin turut memanen komentar positif. Selain itu, konsep video pre-wedding yang menggambarkan keindahan budaya Minang dan Jawa membuat banyak warganet berdecak kagum.


Namun beberapa warganet ternyata juga menyoroti rencana pernikahan Thariq dan Aaliyah yang kabarnya akan diselenggarakan pada bulan Juli 2024. Rupanya warganet mengaitkannya dengan bulan Suro yang dipercaya sebagai bulan yang kurang baik dalam budaya Kejawen.

“Nikah di bulan suro boleh bang?” begitulah salah satu komentar warganet di postingan pre-wedding Thariq dan Aaliyah, dikutip pada Rabu (17/7/2024).

Baca Juga: Kontroversi Reza Artamevia, Ibunda Aaliyah Massaid yang 2 Kali Dipenjara

Apalagi karena Aaliyah sendiri dikabarkan masih memiliki garis keturunan dari bangsawan Keraton Surakarta. Namun sebenarnya seperti apa hukum menyelenggarakan pernikahan di bulan Suro yang berarti bulan Muharram dalam penanggalan Hijriah?

Foto prewedding Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid di Pura Mangkunegaran mengenakan busa adat Jawa (Instagram/thariqhalilintar)
Foto prewedding Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid di Pura Mangkunegaran mengenakan busa adat Jawa (Instagram/thariqhalilintar)


Hal ini pernah dibahas oleh Buya Yahya, sebagaimana dilihat di kanal YouTube Al-Bahjah TV. Ditegaskan Buya Yahya, semua hari yang diciptakan Allah SWT adalah hari yang baik.

“Hari jelek itu cuma satu, waktu Anda bermaksiat melanggar Allah itu hari jelek,” kata Buya Yahya. “Menikah itu hari baik, bukan? Menikah itu hari baik, syukuran.”

Meski begitu, Buya Yahya membenarkan bahwa ada sejumlah pemahaman lain berkembang di masyarakat, termasuk hari-hari bulan Muharram yang dianggap buruk.


“Ada lagi bulan Muharram, bulan Suro, bulan malapetaka. Kebalikannya itu bulan penuh rahmat. Bulan Allah ada 12, 4 adalah bulan haram (suci), di antaranya adalah bulan Muharram, bulan yang dimuliakan, bukan bulan malapetaka,” ungkap Buya Yahya.

Baca Juga: Aaliyah Massaid Nikah Duluan, Zahwa Massaid Pilih Percantik Diri Pakai Cara Ini

“Enggak ada itu, jangan dipercaya dengan yang demikian. Itu adalah suuzon kepada Allah,” tegas sang ulama. “Semua bulan adalah bulan baik, bulan mulia. Enggak ada, jangan percaya itu. Semua hari adalah baik untuk beribadah dan sebagainya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI