Suara.com - Hoarding Disorder adalah gangguan kesehatan mental dimana penderitanya memiliki kesulitan untuk membuang barang-barang.
Mereka cenderung menimbun barang karena perasaan perlu terhadap barang tersebut, meskipun barang-barang tersebut mungkin tidak memiliki nilai guna atau sentimental yang jelas.
Akibatnya, tempat tinggal mereka bisa penuh sesak dengan barang-barang yang ditimbun tersebut.
Namun perlu dicatat, perilaku semacam itu tidak selalu bisa dikaitkan dengan hoarding disorder, tetap membutuhkan diagnosis dari profesional seperti psikolog dan psikiater untuk benar-benar memastikannya.
Baca Juga: Hati-Hati, Gejala Hepatitis Mirip Maag! Ini Cara Membedakannya
Berikut beberapa ciri-ciri seseorang yang mungkin mengalami hoarding disorder :
- Menimbun barang dalam jumlah banyak - Barang yang ditimbun bisa berupa apapun, seperti koran bekas, pakaian rusak, atau perabotan rumah tangga yang tidak terpakai.
- Kesulitan membuang barang - Penderita hoarding disorder merasa cemas atau tertekan jika harus membuang barang-barang yang mereka miliki, meskipun barang tersebut sudah tidak terpakai.
- Perasaan terikat dengan barang - Barang-barang yang dimiliki seringkali dianggap memiliki nilai sentimental yang tinggi, meskipun orang lain mungkin tidak melihatnya demikian.
- Kesulitan mengorganisir barang - Tempat tinggal penderita hoarding disorder biasanya penuh sesak dan berantakan karena mereka kesulitan untuk mengorganisir barang-barang yang mereka miliki.
- Terganggunya aktivitas sehari-hari - Tumpukan barang yang berlebihan bisa membuat penderitanya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti memasak, bersih-bersih, atau bahkan berjalan di dalam rumah.
- Menghindari orang lain ke rumah - Penderita hoarding disorder mungkin akan malu atau cemas jika orang lain datang ke rumah mereka dan melihat kondisi tempat tinggalnya.
Dampak Hoarding Disorder
Hoarding disorder tidak hanya mengganggu kenyamanan hidup penderitanya, tetapi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan.
Selain itu, hubungan dengan keluarga dan teman juga bisa terganggu karena kondisi tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk bersosialisasi.
Dilansir dari American Psychiatric Association, 2,6 persen populasi manusia mengalami hoarding disorder. Paling banyak adalah penderita berusia di atas 60 tahun.
Baca Juga: Awas! Orang Gemar Judi Online Berisiko Alami Gambling Disorder
Biasanya mereka juga diduga memiiliki gangguan psikis lainnya, seperti cemas dan depresi. Gangguan ini umumnya dimulai pada usia muda dan terus meningkat seiring bertambahnya usia.
Beberapa orang mungkin sadar memiliki gangguan tersebut. Namun, ada sebagian orang tidak menyadari hal tersebut.
Tak hanya kesulitan membuang barang, banyak penderita hoarding disorder yang juga mengalami beberapa masalah. Misalnya sering ragu, perfeksionis, kerap menunda-nunda, tidak teratur, dan mudah terganggu.
.