Viral Ibu Kost Pergoki Kamar Penuh Sampah, Diduga Dihuni Penderita Hoarding Disorder

Rabu, 17 Juli 2024 | 12:47 WIB
Viral Ibu Kost Pergoki Kamar Penuh Sampah, Diduga Dihuni Penderita Hoarding Disorder
Ilustrasi rumah penderita hoarding disorder yang penuh sampah (Freepik/freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral sebuah kamar kost di Jatiwaringin, Bekasi, tampak penuh sampah dan barang yang berserakan. Ibu kost yang memergoki kamar ini awalnya curiga dengan bau menyengat dari salah satu kamar.

Bau menyengat dari dalam kamar disebutnya membuat mual sehingga harus memakai masker. Ibu kost tersebut lalu mengetuk pintu kamar tersebut dan dibukakan dari dalam.

Namun alangkah kagetnya sang pemilik kos karena kamar kos tersebut terlihat penuh sampah. Namun demikian ia  memilih untuk tidak marah-marah demi menghindari keributan yang rentan memicu perhatian warga atau lingkungan sekitar.

Video viral tersebut menunjukkan eluruh sisi ruangan dipenuhi sampah dan barang menumpuk hingga sulit untuk dilewati. Demikian pula kondisi tempat tidur yang penuh dengan baju kotor.

Tak pelak, penghunii kamar kos tersebut diminta segera tinggalkan kamar tersebut namun sebelumnya ia disuruh membersihkannya terlebih dahulu.

Banyak warganet menduga bahwa penghuni kamar kost tersebut mengalami gangguan mental yang dinamakan hoarding disorder.

Penyakit ini adalah gangguan kesehatan mental dimana penderitanya memiliki kesulitan untuk membuang barang-barang.

Mereka cenderung menimbun barang karena perasaan perlu terhadap barang tersebut, meskipun barang-barang tersebut mungkin tidak memiliki nilai guna atau sentimental yang jelas.

Akibatnya, tempat tinggal mereka bisa penuh sesak dengan barang-barang yang ditimbun tersebut.

Baca Juga: Dari Tempat Sampah Jadi Ladang Uang: Perjalanan Klaster Bunga Bratang Bangkit Berkat BRI

Namun perlu dicatat, perilaku semacam itu tidak selalu bisa dikaitkan dengan hoarding disorder, tetap membutuhkan diagnosis dari profesional seperti psikolog dan psikiater untuk benar-benar memastikannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI