Suara.com - Viral sebuah kamar kost di Jatiwaringin, Bekasi, tampak penuh sampah dan barang yang berserakan. Ibu kost yang memergoki kamar ini awalnya curiga dengan bau menyengat dari salah satu kamar.
Bau menyengat dari dalam kamar disebutnya membuat mual sehingga harus memakai masker. Ibu kost tersebut lalu mengetuk pintu kamar tersebut dan dibukakan dari dalam.
Namun alangkah kagetnya sang pemilik kos karena kamar kos tersebut terlihat penuh sampah. Namun demikian ia memilih untuk tidak marah-marah demi menghindari keributan yang rentan memicu perhatian warga atau lingkungan sekitar.
Video viral tersebut menunjukkan eluruh sisi ruangan dipenuhi sampah dan barang menumpuk hingga sulit untuk dilewati. Demikian pula kondisi tempat tidur yang penuh dengan baju kotor.
Baca Juga: Dari Tempat Sampah Jadi Ladang Uang: Perjalanan Klaster Bunga Bratang Bangkit Berkat BRI
Tak pelak, penghunii kamar kos tersebut diminta segera tinggalkan kamar tersebut namun sebelumnya ia disuruh membersihkannya terlebih dahulu.
Banyak warganet menduga bahwa penghuni kamar kost tersebut mengalami gangguan mental yang dinamakan hoarding disorder.
Penyakit ini adalah gangguan kesehatan mental dimana penderitanya memiliki kesulitan untuk membuang barang-barang.
Mereka cenderung menimbun barang karena perasaan perlu terhadap barang tersebut, meskipun barang-barang tersebut mungkin tidak memiliki nilai guna atau sentimental yang jelas.
Akibatnya, tempat tinggal mereka bisa penuh sesak dengan barang-barang yang ditimbun tersebut.
Baca Juga: Pecinta Alam Wajib Datang! Pameran Alat Outdoor Indofest 2024 Kembali Digelar
Namun perlu dicatat, perilaku semacam itu tidak selalu bisa dikaitkan dengan hoarding disorder, tetap membutuhkan diagnosis dari profesional seperti psikolog dan psikiater untuk benar-benar memastikannya.
Dilansir dari American Psychiatric Association, 2,6 persen populasi manusia mengalami hoarding disorder. Paling banyak adalah penderita berusia di atas 60 tahun.
Biasanya mereka juga diduga memiiliki gangguan psikis lainnya, seperti cemas dan depresi. Gangguan ini umumnya dimulai pada usia muda dan terus meningkat seiring bertambahnya usia.
Beberapa orang mungkin sadar memiliki gangguan tersebut. Namun, ada sebagian orang tidak menyadari hal tersebut.
Tak hanya kesulitan membuang barang, banyak penderita hoarding disorder yang juga mengalami beberapa masalah. Misalnya sering ragu, perfeksionis, kerap menunda-nunda, tidak teratur, dan mudah terganggu.
Penyebabnya sendiri diketahui secara pasti. Itu karena masih relatif baru dalam klasifikasinya.
Kondisi ini biasanya dimiliki seseorang yang mempunyai anggota keluarga dengan masalah tersebut. Selain itu, peristiwa dalam kehidupan yang menyebabkan stres, seperti kematian seorang yang dicintai dapat memperburuk gejala gangguan mental ini.