Suara.com - Keriuhan yang terjadi di dunia maya mengenai kader NU yang berkunjung ke Israel belum surut, dan memicu banyak orang mencari tahu lebih jauh tentang hal ini. LBM NU kemudian turut mengemuka, dan menarik perhatian banyak orang. Nahdlatul Ulama (NU) sendiri banyak dikenal sebagai salah satu organisasi keagamaan tertua dan terbesar di Indonesia.
Profil LBM NU
LBM NU, atau Lajnah Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama, merupakan sebuah lembaga yang membahas segala macam persoalan yang ada di publik secara luas. Mulai dari urusan politik, ekonomi sosial, hingga budaya, semua dibahas secara mendalam dari sudut pandang organisasi ini.
Tugas LBM NU adalah untuk menghimpun, membahas, dan memecahkan masalah-masalah yang mauquf dan waqi’iyah yang harus segera mendapatkan kepastian hukum. Tidak sedikit sumber yang menyatakan bahwa bahtsul masail telah berdiri sebelum NU lahir, yang dimulai pada era pesantren tradisional sebelum tahun 1926 silam.
Baca Juga: UNRWA: Butuh 15 Tahun Untuk Bersihkan Puing-puing Berserakan di Kota Gaza
Diskusi panjang tentang berbagai isu, yang tidak hanya seputar keagamaan saja, terus dilakukan sejak berdirinya LBM NU hingga era ‘90-an. Hingga saat ini, lembaga ini juga masih secara aktif melakukan diskusi, perumusan keputusan, dan pandangan resmi dari cendekiawan NU yang menjadi anggotanya.
Kunjungan Cendekiawan NU ke Israel
Kabar mengejutkan kemudian datang ketika setidaknya lima cendekiawan NU berkunjung ke Israel. Kelimanya tampak mengunggah foto bersama presiden Israel dengan wajah dihiasi senyum lebar, yang justru memicu kontroversi dari masyarakat umum.
Pasalnya posisi Indonesia pada konflik yang tengah terjadi antara Israel dan Palestina sangat jelas, bahwa NKRI berada di pihak Palestina dan mendukung upaya masyarakatnya untuk terbebas dari pendudukan dan pembantaian yang dilakukan.
Cendekiawan NU ini justru berfoto dengan presiden Israel, yang notabene memiliki andil dalam menentukan keputusan negara yang dianggap sebagai penganut Zionis tersebut dalam melakukan aktivitas militer di wilayah Palestina.
Baca Juga: Padahal Tokoh Intelek, Gus Yahya Sebut 5 Kader NU Bertemu Presiden Israel Karena Dijebak
Belakangan, LBM NU disorot karena diklaim sebagai salah satu pendukung dari Rahim atau The Ibrahim Heritage Study Center for Peace yang merupakan sebuah koalisi antar-agama yang bervisi untuk mendedikasikan waktu studi, penelitian ilmiah dan pendidikan bangsa demi terciptanya kerukunan beragama terutama antara Muslim dan Yahudi.
Dalam kepengurusan Rahim, cendekiawan muda NU Zainul Maarif tercatat sebagai manajer penelitian domestik. Zainul juga diketahui menjadi salah satu dari lima rombongan cendekiawan NU yang mengunjungi Israel meskipun PBNU membantah kunjungan tersebut tidak membawa nama NU. Zainul selama ini dikenal sebagai dosen dan akademisi di bidang filsafat Islam.
Sementara itu, tokoh muda NU lainnya, K.H. Mukti Ali Qusyairi, tercatat sebagai Presiden Direktur Rahim. Dia terkenal karena opini dan tulisannya di media massa yang banyak menyerukan perdamaian antarumat beragama.
Kontributor : I Made Rendika Ardian