Suara.com - Di bulan Muharram, umat Muslim biasanya akan melaksanakan ibadah puasa sunnah Tasua dan Asyura tanggal 9 dan 10 Muharram. Lalu selanjutnya, 11 Muharram puasa apa?
Ulama Mazhab Syafi'i menjadi salah satu yang paling menganjurkan umat Muslim untuk melaksanakan puasa 11 Muharram. Puasa 11 Muharram ini dianjurkan bagi umat Muslim yang berpuasa Asyura, namun tidak didahului dengan Tasua pada 9 Muharram. Sementara itu, Imam Syafi'i dalam Kitab Al Umm dan Al Imlaa menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa di bulan Muharram adalah pada tiga hari berturut-turut, yaitu 9, 10 dan 11 Muharram.
Puasa 11 Muharram menurut Wahbah Az-Zuhaili bisa diamalkan umat Muslim untuk memastikan waktu awal bulan Muharram sebagai bentuk jaga-jaga. Demikian pula menurut Imam Ahmad dalam Al Mughni bahwa puasa 11 Muharram bisa dikerjakan jika ada permasalahan dalam penentuan bulan.
Kira-kira, seperti apa hukum, dalil, keutamaan, dan bacaan niat puasa 11 Muharram? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Hukum, Dalil, dan Keutamaan Puasa Muharram
Menjalankan ibadah puasa sunnah di bulan Muharram yang merupakan bulan pertama dalam kalender hijriah, lebih utama dari puasa bulan Sya’ban.
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang artinya:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan yaitu puasa pada bulan Allah, Muharram. Dan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu yaitu sholat malam”, (HR Muslim).
Selain itu, menjalankan puasa di bulan Muharram juga termasuk berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau asyhurul hurum. Khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, ini akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Hal ini berdasarkan hadits yang artinya:
“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah SAW bersabda beliau pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu dijawab: ‘Puasa Asyura akan melebur dosa setahun yang telah lewat’”, (HR Muslim).
Baca Juga: Doa 10 Muharram yang Mustajab: Tulisan Arab, Latin, Arti Lengkap Keutamaan dan Cara Mengamalkan
Kemudian, untuk puasa Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, akan menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Hal ini sebagaimana hadist yang artinya: