Shakira CoC sampai Dikritik, Ini Alasan Autisme Tak Boleh Jadi Bahan Ejekan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 16 Juli 2024 | 13:30 WIB
Shakira CoC sampai Dikritik, Ini Alasan Autisme Tak Boleh Jadi Bahan Ejekan
Ilustrasi anak autisme. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu peserta Clash of Champions (CoC), Shakira Amirah panen kritikan setelah menyinggung soal autisme dalam siaran langsung Sandy Kristian Waluyo baru-baru ini. Atas kejadian itu, banyak orang yang kecewa.

Hal ini berawal dari Sandy yang terlihat asyik melakukan live ketika berkumpul dengan Shakira dan sesama peserta CoC lainnya. Semua di meja itu kecuali Shakira diketahui tengah asyik live di media sosial masing-masing.

Shakira lantas menegur Sandy dan lainnya untuk ngobrol bersama, bukannya malah asyik dengan ponsel. Di sini lah Shakira kemudian menyebut perilaku teman-temannya itu seperti anak autis.

"Kalian bisa enggak ya, kalau di depan aku bersosialisasilah dengan aku. Nggak usah bersosialisasi sama HP. Jangan kayak anak autis gitu deh," ucap Shakira.

Hal tersebut lantas membuat Shakira dibanjiri kritikan. Namun tak lama kemudian, Shakira meminta maaf dan mengakui perilakunya yang salah, di mana seharusnya ia tahu bahwa autisme tak boleh menjadi bahan ejekan.

Peserta Clash of Champions Shakira Amirah (Instagram/shakiraamirah)
Peserta Clash of Champions Shakira Amirah (Instagram/shakiraamirah)

Alasan Autisme Tak Boleh Jadi Bahan Ejekan

Autisme adalah gangguan perilaku dan interaksi sosial yang diakibatkan oleh adanya kelainan perkembangan saraf otak. Kondisi ini membuat penderitanya sulit berhubungan sosial, berkomunikasi, bahkan belajar.

Kondisi itu juga kerap disebut sebagai gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD). Istilah ini mengarah pada gejala serta tingkat keparahan penyakit yang tidak sama untuk tiap penderitanya.

Dikarenakan termasuk kekurangan atau gangguan kesehatan, maka autisme tidak layak untuk dijadikan bahan ejekan. Hal ini justru dapat membuat penderitanya semakin takut bersosialisasi atau bertemu orang lain.

Baca Juga: Siapa Saja Peserta Clash of Champions? Kenali Asal Kampus hingga IPK-nya

Mereka akan merasa tidak normal dan memilih mengasingkan diri. Hal ini tentu bisa mengakibatkan kesehatan mental yang ikut menurun. Oleh karena itu, kekurangan seseorang tidak boleh dijadikan ejekan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI