Jejak Zainul Maarif, Nahdliyin yang Temui Presiden Israel Bukan Orang Sembarangan Kini Terancam Sanksi

Selasa, 16 Juli 2024 | 12:07 WIB
Jejak Zainul Maarif, Nahdliyin yang Temui Presiden Israel Bukan Orang Sembarangan Kini Terancam Sanksi
Rekam Jejak Zainul Maarif, Nahdliyin yang Temui Presiden Israel Bukan Orang Sembarangan Kini Terancam Sanksi (Linkedin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada lima tokoh Nahdlatul Ulama (NU) bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, salah satunya Zainul Maarif. Hal ini segera menarik perhatian warganet. Zainul Maarif sendiri merupakan salah satu peneliti Nahdlatul Ulama (NU). Ia merupakan akademisi Universitas NU Jakarta. Rekam jejak karir dan pendidikan Zainul Maarif pun dibahas.

Lekat dengan citra cendekiawan, Zainul Maarif merupakan dosen tetap di NU Jakarta. Ia mengambil pendidikan jurusan filsafat dan agama di Al-Azhar Universitas Mesir. Selama menjalani pendidikan di negeri Arab, Zainul Maarif aktif dalam Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama cabang mesir. Selain itu, ia juga aktif dalam ikatan cendekiawan muslim Indonesia (ICMI) di Mesir.

Pendidikan Zainul Maarif

Selesai menempuh pendidikan di Mesir pada tahun 2003, Zainul Maarif melanjutkan pendidikan ke bidang filsafat di Universitas Indonesia. Ia menulis tesis mengenai pemikiran-pemikiran sufistik tokoh muslim, Hassan Hanafi.

Zainul Maarif lulus dari UI tahun 2007 dan segera aktif sebagai periset di sejumlah lembaga seperti Center for Religious Discourses (Cerdic) Yayasan Puan Amal Hayati. Lembaga tersebut fokus pada isu gender khususnya di pesantren. Ia juga aktif di Institute for Defense, Security and Peace Studies (IDSPS).

Baca Juga: Muhammadiyah Beri Beasiswa Warga Palestina saat Tokoh NU Temui Presiden Israel

Zainul Maarif meraih gelar doktor di Sekolah TInggi Filsafat (STF) Driyarkara Jakarta. Ia menyelesaikan pendidikan jenjang doktor dan lulus pada 2022.

Jejak Karir Zainul Maarif

Zainul Maarif meniti karir sebagai akademisi di bidang filsafat. Selain itu, ia juga tercatat sebagai Asisten Profesor bidang Filsafat di Universitas Paramadina tahun 2016-2021.

Zainul Maarif juga tercatat sebagai Guru Filsafat di Pesantren Luhur Ciganjur dari tahun 2020 sampai sekarang. Ia juga bagian dari Associate Profesor bidang Filsafat di UNU Jakarta dari tahun 2021 sampai sekarang. Di samping itu, Zainul Maarif juga aktif dalam kurikulum pendidikan kader ulama Masjid Istiqlal Jakarta.

Saat ini, Zainul Maarif tercatat sebagai pengajar/dosen mengajar program studi sejarah peradaban Islam di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). Ia juga masih aktif memberikan kajian di berbagai pesantren dan masjid dengan topik pembahasan berfokus pada Filsafat Islam sampai Sejarah Peradaban Islam.

Zainul Maarif bertemu Presiden Israel

Baru-baru ini, Zainul Maarif jadi perbincangan karena foto pertemuannya dengan Presiden Israel beredar di sosial media. Warganet merespon dengan beragam komentar. Zainul Maarif sebenarnya tidak sendirian saat bertemu dengan Presiden Israel. Ia bersama tokoh muda NU lainnya seperti Syukron Makmun, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

Baca Juga: NU dalam Kontroversi, Dari Kedekatan dengan Yahudi Israel Hingga Izin Tambang

Dalam foto yang beredar, tampak Presiden Israel duduk mengenakan stelan jas warna biru gelap sementara kelima cendekiawan muda NU Indonesia itu berdiri di belakang Isaac, Presiden Israel. Para pemuda cendekiawan ini mengenakan batik dan jas.

Zainul Maarif sendiri mengunggah foto pertemuannya di akun instagram pribadinya. Karena respon publik yang negatif, profil instagram Zainul Maarif saat ini dikunci, tidak bisa dilihat lagi oleh publik.

Tanggapan PBNU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengklaim bahwa pertemuan itu tidak mengatasnamakan NU. PBNU melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, menyatakan bahwa pertemuan kelima orang tersebut dengan Presiden Israel merupakan tindakan yang tidak bijaksana. Di tengah situasi yang masih memanas antara Israel dan Palestina, PBNU menyayangkan aksi kunjungan lima cendekiawan PBNU itu mengatasnamakan NU untuk bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. PBNU menegaskan mereka tidak mendapatkan mandat dari PBNU untuk melakukan pertemuan tersebut.

NU sendiri merupakan organisasi yang menyatakan akan berada di barisan terdepan mengutuk serangan yang dilakukan Israel pada Palestina. PBNU berencana segera memanggil mereka untuk meminta klarifikasi. Selain itu juga akan segera memanggil pimpinan badan otonom dan lembaga yang menjadi tempat pengabdian kelima orang tersebut. Apabila ditemukan unsur pelanggaran organisasi, PBNU akan segera menjatuhkan sanksi pemecatan dari status mereka sebagai pengurus lembaga.

Demikian itu informasi rekamn jejak karir dan pendidikan Zainul Maarif. Semoga bermanfaat.

Kontributor : Mutaya Saroh

Arjuna
Kasih sanksi tegas kepada 5 orang tersebut
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI