Suara.com - Belum lama ini publik dikejutkan dengan kabar puluhan orang yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit jiwa akibat mengonsumsi tanaman kecubung di Kalimantan Selatan.
Hingga Minggu (14/7/2024) lalu, jumlah korban kecubung sudah mencapai 53 orang. 47 di antaranya dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Banjarmasin dan sisanya di Rumah Sakit Umum Sultan Suriansyah Banjarmasin.
Selain mengakibatkan 53 orang dirawat intensif, kasus itu juga mengakibatkan dua orang tewas karena diduga mabuk kecubung. Humas Rumah Sakit Jiwa Lihum, Budi Hermanto mengatakan kondisi para pasien bervariasi.
Menurutnya, pasien umumnya belum bisa diajak berkomunikasi. Mereka ada yang linglung, kerap meracau hingga tak sadarkan diri.
Baca Juga: Bisa Menyebabkan Kematian, Ini Bahayanya Mengonsumsi Buah Kecubung Sembarangan
Lantas, apa itu kecubung dan apa bahayanya pada tubuh? Untuk mengetahui hal tersebut, simak ulasan berikut ini.
Apa itu kecubung?
Dalam “Buku Saku Tanaman Obat: Warisan Tradisi Nusantara untuk Kesejahteraan Rakyat” yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian RI, tanaman kecubung memiliki nama latin Datura fastuosa, dengan family Solanaceae.
Ciri-ciri tanaman tersebut memiliki bunga besar yang menjuntai dan bermahkota menyerupai lonceng berwarna putih, kuning, krem, atau merah.
Bentuk buahnya pun unik, yakni bulat berwarna hijau dan berduri. Ukurannya kira-kira sebesar bola tenis.
Baca Juga: Mengenal Buah Kecubung Yang Membuat Dua Orang Meninggal Setelah Mengonsumsinya
Sejak dulu, tanaman kecubung diketahui memiliki khasiat untuk beragam penyakit, seperti mengatasi kulit bengkak, sembelit, reumatik, hingga masalah ketombe.
Di balik khasiat dan manfaatnya itu, kecubung juga memiliki kandungan senyawa aktif yang bisa menjadi racun bagi yang mengonsumsinya.
Melansir laman resmi Badan Narkotika Nasional (BNN), kecubung adalah salah satu jenis tanaman yang memilki zat adiktif seperti narkoba, karena itu berbahaya untuk tubuh.
Masih dalam laman BNN, disebutkan bunga kecubung kerap digunakan sebagai zat bius yang memiliki efek menghilangkan kesadaran.
Sementara daun kecubung mengandung metil kristalin yang bisa memberikan efek ralaksasi. Meski begitu, hingga kini kecubung bukan termasuk golongan narkotika.
Kecubung juga memiliki kandungan senyawa kimia alkaloid. Adapun senyawa itu terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik.
Kecubung juga diketahui mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.
Bahaya Mengonsumsi Kecubung
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania menyebutkan, jika dikonsumsi, kecubung bisa memberikan efek halusinasi dan memabukkan.
Tak hanya itu, menurutnya, kecubung juga bisa merusak sel-sel saraf manusia, sekaligus menghilangkan koordinasi motorik pengonsumsinya.
Lebih dari itu, kecubung juga memiliki efek berbahaya, yakni kematian karena kecubung bisa merusak organ dalam tubuh, seperti hati dan ginjal.
Kontributor : Damayanti Kahyangan