Suara.com - Partai Golkar mengusulkan bos jalan tol, Jusuf Hamka untuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jakarta pada Pilkada 2024. Ia digadang mendampingi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep.
Jusuf Hamka terkenal sebagai bos jalan tol yang sukses. Kabar dirinya yang diusulkan maju Pilkada Jakarta turut membuat segala informasi tentangnya disorot. Tak terkecuali kekayaannya yang capai triliunan.
Kekayaan Jusuf Hamka
Jusuf Hamka merupakan salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dengan bisnis jalan tol di berbagai kota. Berdasarkan usahanya ini, total kekayaan pria yang akrab disapa Babah Alun itu mencapai Rp 15 triliun.
Ia tercatat sebagai pemegang saham mayoritas di PT Citra Marga Nusaphala Persada. Bukan hanya itu, Jusuf Hamka juga mempunyai aset sebesar Rp15 miliar dari kepemilikannya dalam pembangunan jalan tol.
Kekayaan yang dimiliki Hamka di antaranya berupa sejumlah mobil mewah bernilai fantastis. Mulai dari SUV Premium Audi Q7 seharga Rp2 miliar dan Rolls Royce Phantom buatan perusahaan Inggris senilai Rp7,5 miliar.
Selain itu, Jusuf Hamka juga diketahui telah menambah porsi kepemilikan saham PT CMNP menjadi 6,09% dari 6,05%. Dari sini, ia diperkirakan mengeluarkan dana Rp3,92 miliar untuk membeli 1,96 juta saham CMNP.
Adapun sumber kekayaan Jusuf Hamka sebagian besar berasal dari bisnis konstruksi. PT CMNP sendiri merupakan salah satu kontraktor swasta yang sudah sering terlibat dalam pembangunan jalan tol di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, perusahaan itu mengerjakan proyek Harbour Road 2 di Jakarta yang memiliki nilai sebesar Rp16 triliun. Selain itu, terlibat proyek NS LINK di Bandung yang nilainya mencapai Rp9 triliun.
Baca Juga: Hasrat PKS Berfusi Dengan PDIP Di Pilkada DKI, Bisa Kuasai Jaksel-Jakpus Dan Jakbar-Jakut
![Jusuf Hamka [instagram/@jusufhamka]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/14/28035-jusuf-hamka.jpg)
Sementara itu, ada sejumlah jalan tol yang telah dibangun oleh PT CMNP. Mulai dari Tol Waru - Juanda di Jawa Timur. Di sini, Hamka punya konsesi 96,83% yang menjadi akses utama dari Bandar Udara Juanda Surabaya.