Asal Usul Nama Sukarno Sang Proklamator RI

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Sabtu, 13 Juli 2024 | 12:15 WIB
Asal Usul Nama Sukarno Sang Proklamator RI
Asal usul nama Sukarno. [Wikipedia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden ke-1 RI, Sukarno, lahir dari orang tua beda agama. Ayahnya, Raden Soekemi, beragama Islam sementara sang ibunda, Ida Ayu Nyoman Rai, adalah orang Bali beragama Hindu.

Pernikahan beda agama Raden Soekemi dan Ida Ayu mendapat tentangan dari keluarga Ida Ayu. Merasa tidak disukai di Bali, Raden Soekemi mengajukan permohonan pindah ke Jawa kepada Departemen Pengajaran.

Permohonan disetujui. Raden Sukemi dan Ida Ayu pindah ke Surabaya. Saat pindah ke Surabaya, Ida Ayu melahirkan Sukarno. Sukarno lahir tepat di saat fajar menyingsing di tanggal 6 bulan 6 tahun 1901.

Orang Jawa mempercayai bahwa orang yang dilahirkan di saat matahari terbit, nasibnya telah ditakdirkan terlebih dulu.

Baca Juga: Blunder Joe Biden: Salah Sebut Presiden Ukraina sebagai Putin, Publik Heboh

“Jangan lupakan itu, Jangan sekali-kali kau lupakan, nak, bahwa engkau ini putera dari sang fajar,” ujar Ida Ayu kepada sukarno kecil dikutip dari buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams.

“Kelak engkau akan menjadi orang yang mulia, engkau akan menjadi pemimpin dari rakyat kita, karena ibu melahirkanmu jam setengah enam pagi di saat fajar mulai menyingsing,” kata Ida Ayu.

Sukarno mengenang proses kelahirannya sebagai peristiwa menyedihkan. Saat Ida Ayu ingin melahirkan, Raden Sukemi tidak sanggup membayar dukun beranak.

Hanya ada seorang kakek yang menemani Ida Ayu. Kakek itu adalah kawan dari keluarga mereka. Alhasil Sukarno lahir hanya disaksikan sang ibu dan kakek tersebut.

Ketika bayi Sukarno hadir ke muka bumi, Gunung Kelud meletus. Orang yang percaya tahayul meramalkan ini adalah penyambutan terhadap bayi Sukarno.

Baca Juga: Kisah Cinta Beda Agama Orang Tua Presiden Sukarno, Asmara Berkalang Restu

Sebaliknya orang Bali mempunyai kepercayaan lain. Kalau gunung Agung meletus berarti bahwa rakyat telah melakukan maksiat.

Jadi, orang pun dapat mengatakan bahwa gunung Kelud sebenrnya tidak menyambut bayi Sukarno.
Gunung Kelud malah menyatakan kemarahannya, karena anak yang begitu jahat lahir ke muka bumi ini.

Begitu lahir, Sukarno diberi nama Kusno. Kusno adalah anak yang penyakitan. Ia menderita malaria, disenteri, dan penyakit lain.

“Namanya tidak cocok. Kita harus memberinya nama lain supaya tidak sakit-sakit lagi," ujar Raden Soekemi.
Karena menggandrungi kisah Mahabharata, Soekemi akhirnya mengubah nama Kusno menjadi Karna.

Karna adalah salah-seorang pahlawan terbesar dalam cerita Mahabharata. Karna tersohor karena keberanian dan kesaktiannya. Karna adalah pejuang bagi negaranya dan seorang patriot yang saleh.

Sambil memegang bahu Sukarno dengan kuat, Soekemi memandang jauh ke dalam mata anaknya.

“Aku selalu berdoa, agar engkaupun menjadi seorang patriot dan pahlawan besar dari rakyatnya.”

Nama Karna dan Karno sama saja. Dalam bahasa jawa huruf ,,A" menjadi ,,O". Awalan ,,Su" pada kebanyakan nama berarti baik, paling baik. Jadi Sukarno berarti pahlawan yang paling baik.

“Karena itulah maka Sukarno menjadi namaku yang sebenarnya dan satu-satunya,” ujar Sukarno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI