Tak Hanya Islam, Umat Yahudi Juga Berpuasa! Ini Bedanya dengan Ramadhan

Riki Chandra Suara.Com
Jum'at, 12 Juli 2024 | 18:17 WIB
Tak Hanya Islam, Umat Yahudi Juga Berpuasa! Ini Bedanya dengan Ramadhan
Ribuan umat Yahudi ultra-Ortodoks panuh jalanan Yerusalem. (AFP/MENAHEM KAHANA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kewajiban berpuasa ternyata tidak hanya di agama Islam. Umat Yahudi ternyata juga berpuasa di waktu-waktu tertentu, namun tidak sebulan penuh seperti Muslim di bulan suci Ramadhan.

Dalam ajaran Islam, berpuasa adalah menahan haus dan lapar sejak terbit fajar sampai tenggelam matahari. Selain itu, juga menahan nafsu dan menjauhkan diri dari segala yang bisa merusak ibadah puasa.

Lantas, bagaimana puasa umat Yahudi?

Puasa umat Yahudi hampir sama dengan puasa Islam. Mereka berpuasa dari makanan, minuman hingga berhubungan seksual mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Umat Yahudi berpuasa selama dua hari pada perayaan Yom Kippur dan Tisha B'Av. Hari tersebut diperingati sebagai hari penuh duka dalam kalender Yahudi.

Selain puasa, umat Yahudi juga diharamkan memakai parfum, mandi, dan menyikat gigi. Selama dua hari itu mereka tak diperbolehkan mengenakan pakaian berbahan kulit.

TEL AVIV Kalender Yahudi mengandung arti tentang kebiasaan berpuasa. Yom Kippur atau Hari Pendamaian, adalah satu-satunya hari berpuasa yang ditentukan oleh Hukum Musa.

Mengutip sejumlah ulasan media online, umat Yahudi mengamati sepuluh hari pertobatan dimulai dengan Rosh Hashanah atau tahun baru Yahudi, dan berakhir dengan Yom Kippur atau Hari Penebusan. Ini adalah waktu untuk mempertimbangkan dosa-dosa pada tahun sebelumnya dan bertobat.

Yom Kippur adalah hari di mana orang-orang Yahudi percaya, kalau nasib semua orang Yahudi harus disegel untuk tahun mendatang.

Hari itu diadakan untuk menjadi hari yang paling serius dalam kalender Yahudi, yang melibatkan keberdukaan atas dosa-dosa yang dilakukan pada tahun lalu, serta berdoa untuk meminta pengampunan.

Pada hari itu, orang-orang Yahudi berpuasa selama 25 jam, dari matahari terbenam pada malam sebelumnya, sampai matahari terbenam pada malam berikutnya.

Bagi umat Yahudi, puasa lebih dari sekedar menahan diri dari minum dan makan, bekerja pada hari-hari puasa tidak diizinkan, berhubungan seksual dan mandi, serta menggunakan salep dan sepatu kulit pun dilarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI