Kalaupun itu terjadi, maka pengantin baru itu diasingkan dari rumah orang tuanya sendiri. Tak mendapat restu, Satu-satunya jalan bagi mereka ialah kawin lari.
Kawin lari menurut kebiasaan di Bali harus mengikuti tata-cara tertentu. Di malam perkawinannya, Soekemi dan Ida Ayu menginap di rumah kepala polisi mencari perlindungan.
Lalu mereka mengutus orang ke rumah Ida Ayu memberitahu mengenai perkawinan Ida Ayu dengan Soekemi. Mendapat kabar itu, keluarga datang menjemput Ida Ayu. Namun kepala polisi tidak mau melepaskan Ida Ayu begitu saja.
“Tidak, dia berada dalam perlindungan saya," katanya. Akhirnya masalah ini dibawa ke pengadilan adat.
Hal ini dilakukan sebab telah terjadi pernikahan beda agama antara Sukemi dengan Ida Ayu.
Pada waktu perkara itu diadili, Ida Ayu ditanya, “Apakah laki-laki ini memaksamu, bertentangan dengan kemauanmu sendiri ?"
“Tidak, tidak. Saya mencintainya dan melarikan diri atas kemauan saya sendiri," jawab Ida Ayu.
Tak ada pilihan bagi orang tua Ida Ayu. Akhirnya mereka mengizinkan perkawinan itu. Pengadilan tetap menjatuhkan denda ke Ida Ayu sebesar 25 ringgit.
Demi bisa membayar denda itu, Ida Ayu rela menjual perhiasan emas warisan dari orang tuanya. Merasa tidak disukai di Bali, Raden Soekemi mengajukan permohonan pindah ke Jawa kepada Departemen Pengajaran. Permohonan disetujui. Raden Sukemi dan Ida Ayu pindah ke Surabaya.
Baca Juga: Dosma Hazenbosch Anak Siapa? Potret Ayah dan Ibu Aktris yang Digosipkan Dekat dengan Rizky Nazar