Bingung Niat Puasa Weton Anak? Ini Bacaannya yang Mudah Dihapal

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 12 Juli 2024 | 11:38 WIB
Bingung Niat Puasa Weton Anak? Ini Bacaannya yang Mudah Dihapal
Niat Puasa Weton Anak (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Puasa weton anak menjadi salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya saat memasuki bulan Muharram atau bulan Suro. Lantas bagaimana niat puasa weton anak? Simak selengkapnya ulasan berikut ini ya.

Suara.com - Puasa weton dipercaya mengandung banyak manfaat, seperti halnya memperkuat hubungan antara orang tua anak anaknya, meningkatkan kesehatan anak, hingga menolak bala. Puasa weton anak yang dilakukan juga merupakan wujud dari rasa syukur atas kelahiran sang anak.

Tradisi puasa wetonan sendiri sudah ada sejak zaman dahulu. Pada awal kemunculannya, puasa weton hanya dilakukan oleh kalangan keluarga kerajaan. Kemudian, seiring berjalannya waktu, tradisi ini juga banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa pada umumnya.

Niat Puasa Weton Anak

Baca Juga: Kapan Puasa Asyura dan Tasua 2024? Ini Jadwal Puasa Bulan Muharram, Bacaan Niat dan Keutamaannya

Membaca niat puasa weton anak menjadi salah satu hal paling penting yang perlu diperhatikan dalam menjalankan ibadah puasa sunnah ini. Niat puasa weton anak berisi permohonan kepada Allah SWT agar puasa yang dijalankan diterima dan memberikan manfaat baik bagi anak.

Dalam Islam sendiri, tidak ada niat khusus untuk puasa weton anak. Namun, masyarakat dapat melafalkan niat puasa mutlak. Dilansir laman Universitas An Nur Lampung, Jumat (12/7/2024), puasa weton anak bisa disamakan dengan mutlak. Adapun puasa mutlak adalah puasa yang tidak terikat dengan sebab maupun waktu. Dalam dalilnya disebutkan bahwa:

"Dari 'Aisyah Ummul Mu'minin berkata: Suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendatangiku seraya berkata: 'Apakah kalian mempunyai sesuatu (yaitu makanan)?' Maka kami menjawab: 'Tidak, beliau berkata: 'Kalau begitu aku berpuasa.' Kemudian beliau mendatangi kami pada hari yang lain, maka kami berkata: 'Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah hais (nama sebuah makanan).' Beliau berkata: 'Perlihatkan kepadaku!' Sungguh aku sebenarnya pagi ini puasa. Kemudian beliau memakannya (membatalkan puasa beliau)." (HR. Muslim).

Niat Puasa Weton Anak

Niat puasa weton anak berbunyi: Nawaitu shauma sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Baca Juga: Puasa Muharram Berapa Hari? Simak Jadwal di Juli 2024, Bacaan Niat dan Keutamaannya

Artinya: "Saya niat berpuasa sunah karena Allah ta'ala."

Hukum Puasa Weton Anak

Jika merujuk dalam Al-Quran, tidak ada ayat yang secara khusus menyinggung tentang anjuran puasa kelahiran anak. Akan tetapi, terdapar beberapa ayat yang menunjukkan bahwa berpuasa merupakan salah satu cara untuk mendekatkan manusia kepada Allah SWT dan mengharap limpahan pahala dari-Nya. Salah satunya, firman Allah SWT:

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Kemudian dalam hadits, ada beberapa riwayat yang mengatakan terkait puasa kelahiran anak atau puasa weton yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Misalnya saja, hadits berikut ini:

“Dari Abu Qatadah Al-Anshari RA, ia berkata: Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin, maka beliau bersabda: Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim)

Ilustrasi puasa. (Pexels)
Ilustrasi puasa. (Pexels)

Dari potongan ayat Al-Quran maupun hadits, tidak ada yang menyebutkan tentang anjuran puasa weton anak. Bahkan Nabi Muhammad SAW tidak pernah menjalankan puasa tepat di hari kelarinnya maupun kelahiran sang anak.

Sementara itu, ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa hukum puasa weton anak termasuk sunnah atau mustahab, karena dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan doa kepada Allah SWT. Ada pula ulama yang mengatakan bahwa puasa ini termasuk mubah atau boleh-boleh saja, lantaran tidak ada larangan maupun anjuran khusus tentang pelaksanaannya.

Di sisi lain, sebagian ulama juga ada yang mengatakan bahwa puasa weton anak termukus makruh atau bid’ah. Hal ini karena puasa weton anak merupakan perbuatan yang tidak ada contohnya dari baik Nabi Muhammad SAW maupun para sahabatnya.

Itu tadi pembahasan tentang niat puasa weton anak hingga hukum melaksanakannya. Semoga bermanfaat ya!

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI