Suara.com - Belum lama ini seorang turis Australia mengalami koma yang diinduksi secara medis dan dievakuasi dari Bali setelah menderita serangkaian kejang. Keluarga turis tersebut meyakininya terkena Bali belly.
Dilansir dari Yahoo, turis bernama Julia Barresi itu diceritakan "merasa tidak sehat" saat liburan di Bali bersama teman-temannya di awal bulan ini.
Ibu Julia yakni Jen mengatakan bahwa putrinya hidup dengan 'masalah kesehatan' saat masih kecil. Namun anaknya mempertahankan gaya hidup sehat saat remaja, sehingga problem itu teratasi.
Tapi saat berlibur di Bali, tiba-tiba Julia kejang sampai dilarikan ke rumah sakit. Jen langsung terbang ke Bali saat mendengar kondisi putrinya dari teman-temannya. Ia juga sudah mengurus agar sang anak segera dipindahkan ke Australia untuk menjalani perawatan darurat.
Baca Juga: Ungu Merona Kota Lisbon Portugal karena Bunga Jacaranda
Setelah melihat kondisi putrinya, Jen yakin bahwa kejang itu disebabkan rendahnya kadar natrium yang dipicu Bali belly.
Apa Itu Bali Belly?
Bali belly merupakan beragam gejala akibat gangguan pencernaan yang sering dialami oleh turis yang sedang liburan di Pulau Bali.
Melansir dari Alodokter, sebenarnya istilah Bali Belly ini merujuk pada traveler’s diarrhea atau diare wisatawan.
Pemicunya pun hampir sama dengan diare pada umumnya, yakni akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri seperti E. coli atau Salmonella dan virus seperti Norovirus atau Rotavirus.
Baca Juga: Turis Asing Batal Lihat Air Terjun Bantimurung Setelah Lihat Harga Tiket Masuk
Bakteri atau virus penyebab Bali belly masuk melalui makanan mentah, seafood, air minum, atau jajanan pinggir jalan.
Kasus Bali belly cukup sering terjadi pada turis mancanegara yang berkunjung ke Bali karena pola makan, standar pengolahan makanan, dan daya tahan tubuhnya yang berbeda.