Suara.com - Saat ini, di dunia media sosial khususnya TikTok, ada banyak istilah-istilah baru yang jadi viral. Salah satunya adalah istilah "high vibration" dan "low vibration". Dua hal ini kerap dikaitkan dengan sifat pasangan, seperti "cowok low-vibration". Nah, apa sih arti dari kedua istilah ini?
High vibration itu biasanya terkait dengan perasaan positif seperti cinta, kedamaian, dan pengampunan. Jadi, kalau kamu punya high vibration, kamu cenderung baik hati dan jarang ada konflik baik dengan diri sendiri maupun orang lain.
Sedangkan low vibration lebih terkait dengan perasaan yang kurang positif, seperti kebencian, ketakutan, atau keserakahan. Kalau kamu punya low vibration, mungkin kamu merasa terjebak dalam hidup, sulit melihat hal-hal positif, dan sering merasa bersalah.
Nah, ada beberapa tanda yang bisa kamu lihat untuk membedakan high dan low vibration:
Baca Juga: Belajar dari Ayu Ting Ting, Ini Cara Menghadapi Cowok Red Flag Ala Netizen
Tanda-tanda High Vibration
- Kamu mindful, artinya kamu sadar akan efek dari kata-kata, tindakan, pikiran, dan perasaanmu terhadap orang lain.
- Kamu empati terhadap kebutuhan orang lain dan bisa melihat dari perspektif mereka.
- Kamu kreatif dan selalu penuh dengan ide dan inspirasi.
- Emosimu seimbang.
- Kamu punya selera humor yang tinggi dan tidak terlalu serius.
- Kamu selalu bersyukur atas apa yang kamu miliki dalam hidup.
Tanda-tanda Low Vibration
- Kamu merasa terjebak dan tidak tahu arah hidup.
- Sikapmu cenderung apatis terhadap diri sendiri dan orang lain.
- Kamu sering merasa putus asa dan sulit melepaskan kebiasaan buruk.
- Kamu sering merasa bersalah atau menyesal.
- Kamu cenderung fokus pada hal-hal negatif dan sulit bersyukur.
- Kamu sulit membuat kemajuan dalam hidupmu.
Jadi, dengan memahami kedua istilah ini, kamu bisa lebih peka terhadap perasaan dan energi yang kamu miliki sehari-hari. Semoga penjelasan ini bisa membantu kamu untuk lebih memahami tentang high dan low vibration!