Suara.com - Hari Asyura merupakan hari kesepuluh Bulan Muharam dalam penanggalan Hijriah. Hari tersebut termasuk yang istimewa bagi umat Muslim.
Banyak peristiwa penting yang terjadi di Hari Asyura, mulai dari diterimanya taubat Nabi Adam AS, Nabi Nuh berlabuh di bukit Zuhdi usai banjir bandang, hingga selamatnya Nabi Ibrahim AS dari api yang membakarnya.
Begitu istimewanya Hari Asyura, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah sunah. Banyak amalan yang bisa dilakukan. Hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad menuturkan amalan yang bisa dilakukan.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa bulan Muharram dan sebaik-baik salat setelah salat wajib adalah salat malam." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Berikut ini niat puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala."
Baca Juga: Bacaan Sholat Muhammadiyah Lengkap: Arti dan Panduan Praktis
Selain puasa dan salat malam, ada amalan yang juga dianjurkan diamalkan, yakni zikir dan doa Asyura.