Suara.com - Video lawas Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangis kembali viral di media sosial. Dalam potongan video berdurasi 42 detik itu, Jokowi tampak berlinang air mata saat menceritakan kisah hidupnya tinggal di pinggiran sungai di Solo, Jawa Tengah.
Adapun potongan video itu viral setelah dibagikan oleh akun X @/cobeh2023, dengan ditonton 95 ribu kali dan mendapatkan ratusan tanda suka.
"Jokowi nangis inget riwayat katanya," tulis akun X ini dalam cuitannya pada Senin (8/7/2024).
Dalam video, Jokowi menceritakan momen masa susah waktu masih kecil. Dengan suara bergetar, bapak Gibran Rakabuming Raka ini curhat masa hidupnya yang tinggal di pinggir sungai.
Baca Juga: Viral Isu Dugaan Gratifikasi Seks Mutasi dan Rotasi Pejabat di Pemkab Bogor
Menurutnya, tinggal di bantaran sungai adalah momen paling susah sepanjang hidupnya. Apalagi, suami Irina ini pernah digusur oleh pemerintah setempat saat tinggal di pinggir sungai.
"Saya jadi bayangin waktu kecil saya dulu, hidup di bantaran sungai, di pinggir sungai dalam sebuah kehidupan yang sangat sulit. Dan ya digusur," cerita Jokowi.
Meski demikian, Jokowi mengaku bersyukur dengan nasib kehidupannya yang membaik seiiring berjalannya waktu. Apalagi, ia juga sudah diberikan jabatan sebagai pemimpin daerah.
"Dan sekarang ini saya sangat bersyukur sekali, Tuhan memberikan saya sebuah jabatan yang saya bisa berbuat sesuatu. Dan saya ingin melakukan sesuatu itu," tandas Jokowi.
Video lawas Presiden Jokowi menangis itu langsung menuai atensi warganet di X. Tak sedikit warganet yang menuliskan kritikan dan komentar negatif.
Baca Juga: Hakim yang Bebaskan Pegi Termasuk Orang Sederhana, Harga Motornya Setara Dua Ponsel
Bukan tanpa sebab. Pasalnya, kepemimpinan Presiden Jokowi di periode kedua ini tengah masif dikritik publik. Khususnya terkait dinasti politik keluarga Jokowi, di mana anak-anaknya terjun ke dunia politik dan menyasar jabatan prestisius.
Ada juga warganet yang menyoroti penggusuran rumah warga di era kepemimpinan Jokowi.
"Air mata suci dari Satria Piningit," celetuk warganet.
"Rempang dia gusur. Wadas dia gusur. Masyarakat di daerah PSN PIK 2 digusur'. Warga kampung bayam diusir, presiden diem bae. Air mata buaya tuh, nangis sandiwara. Gimmick-gimmick politik, memuakkan!" kritik warganet.
"Butuh skill tingkat dewa untuk bisa meyakinkan lebih dari sebagian rakyat Indonésia sebelum akhirnya tertipu," sentil warganet.
"Jago acting, bisa buat planning propaganda jangka panjang, playing victim, sungguh talenta yang luar biasa," komentar warganet.
"Bapak ini perasaannya halus pantas merakyat kebijakannya," tambah yang lain.