Beda Cara Prabowo vs Ahok Wujudkan Makan Siang Gratis, Bak Bumi dan Langit

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 09 Juli 2024 | 15:30 WIB
Beda Cara Prabowo vs Ahok Wujudkan Makan Siang Gratis, Bak Bumi dan Langit
Prabowo Subianto dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto membuat program makan siang gratis dan diketahui siap direalisasikan tahun 2025 mendatang. Janji ini memang hingga kini masih terus menjadi topik perbincangan hangat.

Baru-baru ini, politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga buka suara soal makan siang gratis. Dalam wawancara bersama Najwa Shihab beberapa waktu lalu, ia mengungkap caranya mewujudkan program tersebut versi dirinya.

Atas dasar itu, cara Prabowo mewujudkan programnya ini juga kembali disorot. Sebab, ada perbedaan bak bumi dan langit dari cara mereka masing-masing. Lantas, seperti apa bedanya? Berikut rangkumannya.

Versi Prabowo 

Baca Juga: Kala Gus Kautsar Puji Kecantikan Titiek Soeharto: Pantas Presiden Terpilih Nggak Mampu Berpaling ke Lain Hati

Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto (Instagram/prabowo)
Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto (Instagram/prabowo)

Begitu terpilih menjadi pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto mengaku siap merealisasikan program makan siang gratis. Adapun salah satunya dengan mengevaluasi subsidi energi baik BBM maupun LPG 3 kg. 

Dalam proposal kebijakan pertamanya, Prabowo memang menargetkan alokasi subsidi energi untuk mendanai sebagian janji kampanyenya tersebut. Ini disesuaikan selama 2-3 bulan setelah resmi dilantik.

Di sisi lain, Prabowo mempelajari budaya pemberian makan siang gratis di sekolah yang ada di Beijing, China, pada Selasa (2/4/2024). Hal tersebut dilakukan saat kunjungan kenegaraan ke China sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Di sana, Prabowo pun melihat kantin sekolah yang menyediakan berbagai menu makan siang gratis untuk para siswanya. Ia mengatakan makan siang yang disediakan pihak sekolah di sana bersih dan bergizi.

Prabowo mengganti nama programnya itu dari 'makan siang gratis' menjadi 'makan bergizi gratis untuk anak-anak'. Perubahan ini dilakukan agar mereka tak perlu menunggu siang hari untuk makan makanan bergizi. 

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Vina dan Eky: Praperadilan Pegi Setiawan Dikabulkan, Apa Kata Kapolri?

"Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah tepat itu makan bergizi gratis untuk anak-anak. Karena kalau anak sekolah dasar umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan?" kata Prabowo pada 23 Mei 2024 lalu.

Kini diketahui bahwa anggaran program makan bergizi gratis untuk anak sekolah diperkirakan sebesar Rp 71 triliun. Dana ini disebut-sebut bakal masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 mendatang.

Versi Ahok

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram/basukibtp)
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram/basukibtp)

Dalam sebuah wawancara bersama Najwa Shihab, Ahok ikut buka suara soal program makan gratis yang digaungkan Prabowo-Gibran. Menurutnya, kementerian terkait tidak perlu memikirkan anggarannya.

"Ini makan siang gratis yang beneran, kementerian enggak usah mikirin anggaran gitu loh. Saya bilang kalau saya kasih usul. Makanannya pasti bergizi," kata Ahok melansir tayangan Narasi TV, Selasa (8/7/2024).

Ahok juga mengatakan bahwa ada rekan sesama pemerintah yang mengeluhkan pengaturan makan siang gratis. Ia pun menyarankan agar program tersebut disalurkan berupa uang kepada para orang tua.

"Ada temen yang memang temen di pemerintah juga, 'Itu menurut kamu gimana atasinnya, kita bingung loh mau ngatur makan siang di semua sekolah seperti itu'. Kalau saya langsung selesai," ucap Ahok.

"Caranya gimana? Duitnya berapa. Kasih ke emaknya, emaknya masak sesuai yang anak suka. Bayangin kalau satu anak dapat 50.000, kalau dia punya tiga anak jadi 150 ribu tinggal sekolah kasih menu," usulnya.

Lebih lanjut, menurut Ahok cara tersebut bisa membuat kementerian menjadi hemat. Langkah ini lebih baik ketimbang harus pengadaan yang memakan biaya banyak. Belum lagi, ada oknum-oknum yang korupsi.

"Lu masih ada daging, ada apa gitu ya, kalau enggak, duitnya gue cabut. Udah. Daripada pengadaan, ada yang ambil untung, packaging, ada tender. Kasih ibunya aja, hemat. Happy dong," ujar Ahok.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI