Suara.com - Pernikahan Prabowo Subanto dengan Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto sudah berlalu 41 tahun silam. Namun momen itu masih terkenang hingga saat ini meski keduanya telah berpisah.
Terlebih ketika Prabowo Subianto akhirnya terpilih sebagai Presiden RI melalui Pilpres 2024, kisah asmaranya bersama Titiek Soeharto kembali dibahas salah satunya oleh pendakwah Gus Kautsar.
Dalam kajiannya yang dihadiri Titiek Soeharto, Gus Kautsar memuji kecantikan putri mantan presiden Soeharto tersebut.
"Bu Titiek niku ket kulo alit kok nggak berubah [Bu Titiek itu sejak saya kecil kok nggak berubah -red]," kata Gus Kautsar.
Baca Juga: Cegah Kebocoran Anggaran, Prabowo: BPK Harus Lebih Ketat!
Ucapan itu membuat Titiek Soeharto tersenyum tersipu. Gus Kautsar lantas beranggapan bahwa kecantikan alami Titiek Soeharto itu membuat Prabowo Subianto susah move on meski mereka sudah 24 tahun berpisah.
"Loh tenan aku, makane aku nek kemudian presiden terpilih kok tidak mampu berpaling ke lain hati itu aku yo rodo masuk akal [Loh aku beneran, makanya menurutku kalau kemudian presiden terpilih kok tidak mampu berpaling ke lain hati itu aku kira masuk akal juga -red]," lanjut Gus Kautsar disambut riuh oleh jemaah.
Hubungan asmara Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto diketahui penuh dengan liku-liku. Pasalnya, meski sudah berpisah lama, baik Titiek maupun Prabowo sama-sama tidak menikah lagi.
Prabowo dan Titiek bercerai pada tahun 1998 setelah 15 tahun menikah. Dalam biografi ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, berjudul Jejak Perlawanan Begawan Pejuang-Sumitro Djojohadikusumo, tersebutlah kisah perceraian Prabowo dan Titiek.
Hubungan keluarga Sumotro dan Soeharto merenggan pada tahun 1995 karena sikap ayah prabowo yang kerap mengkritik kebijakan besannya.
Baca Juga: Habis Operasi Kaki, Prabowo Lari-lari dan Pamer Jurus Silat di Istana!
Dalam buku itu pula, tertulis bahwa dua saudara Titiek yakni Siti Hardyanti Hastuti (Tutut) dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek) mempertanyakan keberadaan Prabowo di hari lengsernya Soeharto. Pasalnya, saat itu Prabowo merupakan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat.
Keluarga Cendana juga mempermasalahkan mengapa Prabowo membiarkan para mahasiswa menguasai gedung MPR/DPR. Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh Prabowo dengan pertanyaan, jika ada dirinya disana apakah dirinya harus menembaki para mahasiswa.
Pasca kerusuhan ini, Prabowo lebih memilih untuk mengasingkan diri ke Yordania dikarenakan tekanan dari kaum elite politik.
Bersamaan dengan gejolak politik yang terjadi, Prabowo dan Titiek juga resmi bercerai. Perpisahan mereka bukan karena tidak lagi saling mencintai, namun keadaan yang memaksa mereka untuk berpisah.