Suara.com - Gen Halilintar akhir-akhir ini sedang disoroti publik. Awalnya, Geni Faruk yang menjadi sorotan karena dengan bangga menceritakan kisah Thariq Halilintar sudah naik haji di usia 2 tahun.
Kini, Geni Faruk kembali disorot akibat sikapnya kepada salah satu anak perempuannya, Sajidah Halilintar. Ia mengungkap bahwa putri keempatnya itu sering membantunya memasak sejak usia 7 tahun.
Ibu Atta Halilintar ini bahkan pernah menyuruh Sajidah memasak untuk 60 orang. Momen ini terjadi saat sang putri menginjak remaja di usia 13 tahun. Hal ini terungkap dalam wawancara lawas yang kembali viral di media sosial.
"Dulu ceritanya waktu Sajidah masih umur 7 tahun, ketika Umi (Geni Faruk) lagi masak di dapur, Sajidah datang terus nanya ke Umi, 'Umi lagi bikin apa mi? Capek gak mi? Sini Sajidah bantuin'. Dia bilang gitu," ucap Geni dalam wawancara di suatu stasiun televisi tersebut.
Baca Juga: Tak Seperti Geni Faruk, Kris Dayanti Ogah Koar-koar Gelar Haji sampai Bikin Adjie Massaid Kagum
Sejak itu, Geni mulai menyadari bahwa Sajidah memiliki bakat memasak. Ia pun sering meminta putrinya itu untuk membantunya di dapur. Seperti memasak kangkung untuk makan keluarga Halilintar yang berjumlah 13 orang.
Puncaknya, lanjut Geni, Sajidah memasak seharian dari pagi sampai malam untuk 60 orang. Bakat Sajidah itu lantas dimanfaatkan Geni untuk membuka katering makanan dengan nama sang putri.
"Kadang seharian tuh bisa masak untuk 60 orang gitu dari pagi sampai malam. Karena udah terbiasa, jadinya bikin katering deh. Namanya katering Sajidah," lanjut Geni.
Pernyataan Geni soal Sajidah masak seharian saat remaja malah menuai kontroversi. Pasalnya, banyak warganet menganggap didikan Geni kepada anak-anaknya keliru. Tak sedikit pula yang menyebut hal itu eksploitasi anak.
Sosok Sajidah pun ramai diperbincangkan di media sosial. Tak terkecuali mengenai rekam jejak pendidikannya yang membuat penasaran publik.
Lalu, seperti apa sosok Sajidah Halilintar sebenarnya? Simak inilah selengkapnya.
Profil Sajidah Halilintar
Pemilik nama lengkap Sajidah Mutamimah Halilintar ini lahir di Jakarta pada 17 Juli 1997. Sajidah adalah anak ketiga dari sebelas bersaudara di keluarga Gen Halilintar. Ia adalah kakak dari Thariq Halilintar, di mana usia mereka terpaut 2 tahun.
Sejak kecil, Sajidah selalu ikut kedua orang tuanya, Halilintar Anofial dan Geni Faruk, berkeliling dunia. Sajidah pun dikenal sebagai "chef" di keluarganya karena hobi memasak.
Nama Sajidah mulai dikenal publik saat keluarganya terjun ke dunia entertainment pada tahun 2014. Saat itu, "kesebelasan Gen Halilintar" langganan diundang ke berbagai acara talkshow.
Sejak 2016, Sajidah semakin rajin membuat konten di kanal YouTube resminya, Sajidah Halilintar. Ia juga aktif sebagai selebgram dan sudah meraih 3,6 juta followers di akun Instagram @sajidahhalilintar.
Tak cuma konten, Sajidah juga kerap menjadi inspirasi dalam fashion. Hal ini karena kepintarannya dalam memadukan busana warna cerah sehari-hari. Sajidah pun mengaku menyukai gaya berpakaiannya, khususnya saat berlibur ke luar negeri.
Pendidikan Sajidah Halilintar
Sajidah juga sempat disorot terkait pendidikannya. Bukan tanpa alasan, pasalnya anggota Gen Halilintar ini hobi terlihat hobi berlibur ketimbang bersekolah atau berkuliah.
Diketahui, semua anggota keluarga Gen Halilintar sendiri memang tidak menempuh pendidikan formal seperti sekolah pada umumnya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Geni Faruk dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Adapun alasan Sajidah tidak bersekolah adalah keluarga Halilintar lebih fokus dengan pendidikan agama dan akhlak. Alhasil, Sajidah dan saudara-saudaranya sering belajar di rumah. Mereka biasa didampingi belajar oleh guru privat dan ustaz-ustazah.
Namun meski tidak bersekolah formal, Sajidah tetap mendapatkan pendidikan yang baik. Ia juga rajin belajar berbagai mata pelajaran. Seperti Al-Qur'an, bahasa Arab, bahasa Inggris, matematika, sains, dan berbagai ilmu agama lainnya.
Kini Sajidah juga aktif dalam berbagai kegiatan. Sebut saja menghafal Al-Qur'an, mengikuti kajian agama hingga melakukan kegiatan sosial.
Kontributor : Dea Nabila