Suara.com - Kehadiran Aaliyah Massaid di acara Tedak Siten Azura, putri Aurel Hermansyah, menjadi perbincangan publik. Aaliyah, calon istri Thariq Halilintar, mendapat banyak komentar.
Pada Sabtu (7/7/2024), Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar mengadakan upacara adat Jawa untuk menapak tanah pertama bagi anak mereka, Azura Humaira Nur Atta. Acara ini dihadiri oleh keluarga, semuanya mengenakan busana bertema Jawa.
Hal ini terlihat dari postingan Ashanty di Instagram, di mana ia berfoto bersama Aurel Hermansyah, Arsyi Hermansyah, Ameena, Sarah Menzel, dan Aaliyah Massaid. Sebagai tuan rumah, Aurel tampil dengan kebaya cokelat dan kain batik, serasi dengan Ameena.
"The Girls," bunyi caption Ashanty."
Baca Juga: Ternyata Seakrab Itu, Ini Lho Panggilan Aaliyah Massaid ke Azizah Salsha
Sementara itu, Ashanty, Sarah Menzel, dan Arsyi mengenakan kebaya dan jarit yang seragam. Aaliyah tampil dengan outfit yang berbeda, mengenakan kebaya satin model kutubaru warna krem lengkap dengan selendang dan kain batik.
Foto yang dibagikan Ashanty menarik perhatian netizen. Banyak yang mempertanyakan kehadiran Aaliyah yang sering muncul di acara keluarga Aurel. "Aaliyah ngapain sih ikutan," komentar seorang netizen. "Aku bukan fans manapun, tapi kenapa Aaliyah gak ikut keluarga Gen Halilintar, kan menantu Halilintar bukan menantu Hermansyah," tambah yang lain.
Lantas, acara apa sebenarnya Tedak Siten itu?
Tedak Siten adalah prosesi adat Jawa yang kini jarang dilakukan, yang menandai pertama kalinya seorang anak menginjakkan kaki ke tanah. Tedak berarti "turun" dan Siten atau Siti berarti "tanah". Menurut Murniatmo, Tedak Siten adalah upacara saat anak pertama kali turun ke tanah, biasanya saat anak berusia 7 lapan kalender Jawa atau 8 bulan kalender Masehi, yang juga disebut mudhun lemah atau unduhan.
Tradisi ini bukan hanya pelestarian budaya tetapi juga simbol bimbingan orang tua kepada anaknya melalui serangkaian prosesi dan peralatan khusus. Perlengkapan yang perlu disiapkan antara lain jadah 7 warna-warni, tangga dari tebu, kurungan berisi barang-barang, alat tulis, mainan, air untuk membasuh anak, ayam panggang, pisang raja, udhik-udhik, jajan pasar, berbagai jenis jenang, dan tumpeng lengkap dengan gudangan dan nasi kuning.
Rangkaian kegiatan dalam Tedak Siten meliputi:
- Membersihkan Kaki: Orang tua menggendong anak untuk mencuci kakinya sebelum menginjak tanah, yang bermakna kesiapan anak menapaki kehidupan dengan hati suci.
- Berjalan Melewati Tujuh Jadah: Anak berjalan di atas jadah tujuh warna, yang masing-masing memiliki makna khusus seperti keberanian (merah), kekuatan lahir dan batin (kuning), kesucian (putih), kasih sayang (merah jambu), ketenangan jiwa (biru), kesuburan (hijau), dan kesempurnaan (ungu).
- Tangga dari Tebu Wulung: Anak menaiki tujuh tangga dari batang tebu, yang melambangkan tekad dan kepercayaan diri dalam menghadapi kehidupan.
- Kurungan: Anak dimasukkan ke dalam kurungan berisi berbagai benda yang melambangkan kehidupan nyata dan profesi masa depan.
- Memandikan Anak: Anak dimandikan dengan air bunga yang diambil orang tua pada malam hari, yang bermakna harapan agar anak mengharumkan keluarga.
- Memberikan Udhik-Udhik: Uang logam yang dicampur bunga disebar kepada anak-anak dan orang dewasa, dengan harapan anak kelak akan mendermakan rezekinya kepada yang membutuhkan.
- Pelaksanaan Tedak Siten bisa berbeda-beda antar daerah, tetapi tujuan utamanya tetap sama: mempersiapkan anak menghadapi kehidupan dengan dukungan dan bimbingan orang tua.