Suara.com - Kehadiran Gen Halilintar di acara tedak siten Azura Humaira Nur Atta menuai sorotan publik. Pasalnya keluarga besar itu sebelumnya absen di beberapa acara Atta Halilintar, seperti lamaran dan pernikahannya.
Tak cuma Gen Halilintar, tedak siten Azura juga tampak dihadiri keluarga Hermansyah dan Lemos. Tentu saja ketiga keluarga yang sudah menjadi besan ini tampak hadir dengan busana adat Jawa yang sangat menawan.
Tak heran jika kemudian ada interaksi di antara ketiga keluarga besar, termasuk saat Amora Lemos bersalaman dengan kedua orang tua Atta. Namun berbeda dari Geni Faruk yang menyambut jabatan tangan Amora, Halilintar Anofial Asmid terlihat cuma mengatupkan dua telapak tangannya.
Momen inilah yang disoroti warganet di kolom komentar akun TikTok @anggiiiiiiiii30. Banyak yang mengaitkannya dengan kesan religius keluarga Halilintar, salah satunya dengan tidak bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya.
Baca Juga: Hadiri Syukuran Tedak Siten Azura, Penampilan Amora Putri Kris Dayanti Curi Perhatian
“Kalau anak-anak kecil juga gak boleh sentuhan?” komentar warganet. “Amora udah baligh,” balas warganet lain. “Hebat bapak halilintar . Selalu terlihat tidak berjabat tangan dengan bukan muhrim,” timpal yang lainnya.
Tak heran jika sosok Halilintar Anofial Asmid ramai disorot, salah satunya tentang pendidikannya. Dikenal sebagai pebisnis ulung, Halilintar ternyata mempunyai riwayat pendidikan yang sangat mentereng.
Pria kelahiran 13 Oktober 1968 itu pernah berkuliah di jurusan Teknik Elektro di Universitas Indonesia. Disebutkan bahwa Halilintar masuk di angkatan 1987. Saat kuliah ini pula Halilintar pertama kali berjumpa dengan Lenggogeni Faruk yang kemudian menjadi istri dan ibu dari 11 anaknya.
Bersama sang istri pula Halilintar menekuni bisnis-bisnisnya, seperti peternakan kambing di Australia serta membuka kafe dan butik di Prancis. Selain itu, Halilintar juga dikenal karena melakukan perjalanan ke banyak negara bersama keluarga besarnya.
Baca Juga: Style Hijab Geni Faruk saat Hadiri Acara Cucu Jadi Perbincangan: Sejauh Ini yang Termanis