Silsilah Bahar bin Smith Tuai Kontroversi, Ini Sejarah Keturunan Rasulullah di Indonesia

M Nurhadi Suara.Com
Sabtu, 06 Juli 2024 | 16:58 WIB
Silsilah Bahar bin Smith Tuai Kontroversi, Ini Sejarah Keturunan Rasulullah di Indonesia
Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong Bahar Bin Smith menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/7/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lembaga ini juga berkeinginan mendirikan sekolah-sekolah. Pada 10 Maret 1932, Rabithah Alawiyah mendirikan Maktab Daimi, lembaga otonom yang bertugas memelihara sejarah dan mencatat silsilah keturunan Rasulullah saw di pelosok nusantara.

Keturunan Alawi dapat mendaftar ke lembaga tersebut agar keluarganya dimasukkan ke dalam silsilah keturunan Nabi. Setiap keturunan Alawi yang ingin mendaftar harus mengisi formulir, menyertakan saksi, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan wajib menyebutkan silsilah sampai kakek ke 5. M

ereka juga harus menunjukkan manuskrip dan bukti-bukti lain untuk menunjukkan bukti nasabnya. Nantinya akan diperiksa apakah nasab tersebut tersambung ke buku induk keturunan Rasulullah atau tidak.

Cara lain mengenali alawiyin berdasarkan lembaga tersebut ialah dari marganya. Rabithah Alawiyah mencatat ada sekitar 68 marga yang merupakan keturunan Alawi, termasuk di antaranya Alatas, Assegaf, Shihab, Shahab, Alaydrus, Al-juffrie, Alhamid, dan Almuhdor.

Berdasarkan buku Menakar Nasab Habib di Indonesia karya K.H Imaduddin Utsman al-Bantani, para habib di Indonesia datang pada sekitar tahun 1880 M dari Yaman sampai tahun 1943 sebelum kedatangan Jepang.

Di Indonesia, mereka kebanyakan tidak melakukan asimilasi dengan penduduk lokal, dari itu maka mereka dapat dikenali dengan mudah dari marga-marga yang diletakan di belakang nama mereka, seperti Assegaf, Allatas, Al-Idrus, bin Sihab, bin Smith dan lainnya.

Mereka mengaku sebagai keturunan Nabi Besar Muhammad SAW. Menurut mereka, mereka adalah dari keturunan keluarga Bani Alawi (Ba'alawi). Ba'alawi sendiri adalah rumpun keluarga di Yaman yang di mulai dari datuk mereka yang bernama Alawi bin Ubaidillah.

Jika merujuk pada marga yang disebutkan oleh buku Menakar Nasab Habib di Indonesia tersebut, nama Habib Bakar bin Smith, kemungkinan memang memiliki hubungan sebagai keturunan Nabi Muhammad saw karena menyandang marga bin Smith di belakang namanya. Namun, K.H. Imaduddin Utsman al-Bantani sendiri dalam bukunya menggugat agar penentuan nasab para keturunan nabi ini dilakukan lebih jeli.

Menarik disimak bagaimana Nabi Muhammad memperlakukan keturunannya. Dalam salah satu hadits, Rasulullah adalah sosok yang sangat tegas dan adil dalam menjalankan hukum.

Baca Juga: Profil 2 Istri Habib Bahar bin Smith: Istri Pertama Diklaim Keturunan Nabi Muhammad

Bahkan, Rasulullah dalam sebuah haits yang diriwayatkan oleh 'Urwah bin Zubair, mengatakan,"Sesungguhnya yang telah membinasakan umat sebelum kalian adalah jika ada orang terhormat dan mulia di antara mereka mencuri, mereka tidak menghukumnya. Sebaliknya jika orang rendahan yang mencuri, mereka tegakkan hukuman terhadapnya. Demi Allah, bahkan seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri, niscaya aku sendiri yang akan memotong tangannya!” (HR. Bukhari no. 4304 dan Muslim no. 1688).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI