Suara.com - Hasyim Asyari kini dipecat dari jabatannya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum usai aksinya melakukan tindakan asusila ke panitia pemilihan luar negeri (PPLN) Den Haag berinisial CAT.
Tak hanya itu, Hasyim Asyari ternyata melakukan sederet pelanggaran jauh sebelum tindakannya terekspos. Selain itu, ada beberapa pelanggaran etik yang ternyata juga sempat dilakukan oleh sosok Ketua KPU nonaktif ini.
Berikut sederet pelanggaran Hasyim Asyari.
Kecolongan data pemilih bocor
Jauh sebelum kasus pelecehan terhadap PPLN Den Haag mencuat, Hasyim Asyari sempat dipanggil oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas kebocoran data.
Hasyim beserta beberapa jajaran pejabat KPU menerima panggilan DKPP usai data Sistem Informasi Data Pemilih atau Sidalih KPU RI 2023 bocor. Adapun dalam rangkaian data yang bocor, terdapat data sensitif dari para pemilih.
Ketua DKPP, Heddy Lugito pada Mei 2024 akhirnya menjatuhkan hukuman ke Hasyim dan beberapa pejabat Komisoner KPU yang terlibat, yakni Mochammad Afifuddin, Betty Epsilon Idroos, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, dan August Mellan.
Loloskan eks napi maju nyaleg
Hasyim sempat membuat keputusan kontroversial saat dirinya meloloskan Irman Gusman ke pemilihan DPD RI daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat.
Sebagai informasi, Irman Gusman kala itu berstatus tersangka kasus pidana korupsi. DKPP menilai Hasyim kecolongan meski telah mencoret Irman Gusman dari daftar calon sementara (DCS) DPD RI.