Suara.com - Jersey tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024 tengah menjadi sorotan. Selain karena desainnya yang dibanjiri pujian, sosok Didit Hediprasetyo yang merancangnya juga menuai atensi.
Dalam sambutannya saat peluncuran jersey, Didit mengaku bersyukur bisa turut berkontribusi. “Kami sangat senang bisa menyalurkan kecintaan dan dedikasi kami untuk tanah kelahiran kami dengan cara kami sendiri,” kata Didit, dikutip pada Jumat (5/7/2024).
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari juga mengungkap bahwa Didit sekaligus bergabung sebagai sponsor. Di sisi lain, jersey tim Indonesia yang dirancang oleh Didit ini terpantau dibanjiri pujian, baik dari warganet dalam negeri maupun luar negeri.
“Inilah contoh desain yang simple, tapi yang paling penting ada commercial value,” puji influencer Malaysia, Reina Lum, di akun TikTok-nya.
Baca Juga: Didit Hediprasetyo Lulusan Mana? Jersey Olimpiade Rancangan Anak Prabowo sampai Dipuji Netizen Asing
“Pendekatan (jersey) Tim Indonesia hampir sama dengan Tim Inggris, desainnya tegas tetapi tetap menarik saat dipakai oleh atlet maupun saat photoshoot,” tutur pengusaha Malaysia, Januar Haikal, melalui akun X-nya.
Tak heran jika sosok Didit menuai perhatian publik, termasuk perihal pendidikannya. Rancangannya yang memanen pujian ini tentu selaras dengan pendidikan fashion design yang ditempuhnya.
Anak Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto itu diriwayatkan pernah berkuliah di salah satu sekolah mode paling bergengsi di dunia, yakni Parsons School of Design di New York, Amerika Serikat serta Paris, Prancis.
Dilansir dari situs resminya, biaya mahasiswa internasional di sekolah tersebut adalah sebesar USD 57.340 atau sekitar Rp933,98 juta ($1 = Rp16.288). Selain itu, mahasiswa internasional harus membayar biaya asrama sekitar USD 16 ribu atau setara Rp260,61 juta.
Kemudian ada pula biaya makan yang estimasinya mencapai angka USD 2.850 atau setara Rp46,42 juta. Apabila ditotal, setidaknya mahasiswa internasional di Parsons School of Design harus membayar kurang lebih Rp1,24 miliar.
Namun, besarnya biaya pendidikan ini tampaknya selaras dengan prestasi Didit yang tak main-main. Selain karena kariernya yang moncer di panggung fesyen internasional, Didit juga pernah mendapatkan penghargaan Silver Thimble Award serta menjadi satu-satunya perancang Asia yang pernah berkolaborasi dengan BMW.