Ternyata Rektor yang Pecat Prof. Budi Santoso, Pernah Buat Live Nikahan Anak di YouTube Resmi Unair

Jum'at, 05 Juli 2024 | 11:35 WIB
Ternyata Rektor yang Pecat Prof. Budi Santoso, Pernah Buat Live Nikahan Anak di YouTube Resmi Unair
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof. Mohammad Nasih. (Dok. Universtias Airlangga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehidupan pribadi Rektor Unair (Universitas Airlangga) Prof. Mohammad Nasih dikulik publik usai memecat Dekan FK Unair, Prof. Budi Santoso. Ternyata rektor yang sudah menjabat 2 periode itu pernah siarkan nikahan anak di akun YouTube Unair loh.

Prof. Mohammad Nasih, yang menjabat sebagai rektor Universitas Airlangga (Unair) selama dua periode, yaitu 2015-2020 dan 2020-2025, mengambil tindakan tegas pada Rabu, 3 Juli 2024. Pada periode kedua masa kepemimpinannya, Prof. Mohammad Nasih memecat Prof. Budi Santoso dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga karena perbedaan pendapat terkait kedatangan dokter asing ke Indonesia.

Prof. Dr. Budi santoso, dr., sp.OG, (K). [fk.unair.ac.id]
Prof. Dr. Budi santoso, dr., sp.OG, (K). [fk.unair.ac.id]

Namun siapa sangka pada Agustus 2022 silam, rektor Unair ini sempat memicu kontroversi lantaran kanal YouTube resmi Unair menyiarkan acara pernikahan anak Prof. Mohammad Nasih. Momen ini viral di media sosial, diungkap langsung oleh mahasiswa Unair melalui Twitter.

Melansir pemberitaan suarakalbar.id, Jumat (5/7/2024) saat itu unggahan yang dicuitkan oleh seorang mahasiswa melalui menfess Twitter @collegemenfess, membagikn sebuah tangkapan layar yang menunjukkan akun YouTube Universitas Airlangga sedang menayangkan live pernikahan.

Baca Juga: Kronologi Dekan FK Unair Dipecat Usai Protes Wacana Impor Dokter, Kemenkes Bantah Keterlibatan

Bukan orang sembarang, ternyata pernikahan yang digelar dan ditayangkan secara live tersebut merupakan acara pernikahan putra dari Rektor Unair, Mohammad Nasih.

"Seberapa unik kampus kalian? kampusku ngadain live YouTube pernikahan anaknya rektor guys," ketik pengirim cuitan tersebut.

Dalam gambar yang dibagikan, terlihat prosesi pernikahan tersebut menayangkan tasyakuran pernikahan anak Rektor yang ditonton hanya sebanyak 9 orang.

Selain itu, tampak pula foto pengantin pria dan wanita yang disematkan pada sisi kiri bawah layar tayangan live tersebut.

Heboh Dekan FK Unair diberhentikan karena protes kedatangan dokter asing

Baca Juga: Pembelaan Menkes Dituding Jadi Dalang Pencopotan Dekan FK Unair: Hoaks Belaka

Sebelumnya beredar viral di internet pesan berpamitan Dekan FK Unair, Prof. Budi Santoso yang mengaku diberhentikan alias dipecat oleh pihak Kampus Unair. Pesan itu dikirim di grup obrolan dosen FK Unair yang terdiri lebih 300 anggota.

Pesan berpamitan ini beredar di media sosial dan menghebohkan rekan sejawat dosen maupun para dokter. Pasalnya Prof. Budi, jadi salah satu sosok yang cukup keras menentang kedatangan dokter asing ke Indonesia.

"Assalamualaikum wr wb, Bpk ibu Dosen FK. Unair, per hari ini sy diberhentikan sebagai Dekan FK. Unair, sy menerima dengan lapang dada dan ikhlas, Mhn maaf selama sy memimpin FK. Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK. Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang, Aamiin3x , salam hormat untuk guru, senior dan sejawat semuanya," tulis Prof. Budi melalui pesan berpamitannya.

Di sisi lain, saat dikonfirmasi lebih lanjut oleh awak media, Prof. Budi membenarkan pemanggilan nya ke hadapan rektor Unair, berkaitan dengan pernyataannya terkait kedatangan dokter asing ke Indonesia.

"Iya. Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu (tolak kedatangan dokter asing)," jelas Prof. Budi.

Prof. Budi mengaku akan menerima dengan lapang dada pemecatan terhadapnya, lantaran pendapat tersebut merupakan isi hati dan berkaitan dengan nurani sebagai dokter, yang menolak kedatangan dokter asing karena bisa mempengaruhi peluang berkarir tenaga medis lainnya.

"Karena rektor pimpinan saya dan ada perbedaan pendapat dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau, ya diterima. Tapi kalau saya menyuarakan hati nurani. Saya pikir kalau semua dokter ditanya apa rela ada dokter asing saya yakin jawabannya tidak," pungkas Prof. Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI