Suara.com - Prof. Dr. Budi Santoso yang merupakan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) secara resmi diberhentikan dari jabatannya pada Rabu (3/7/2024). Hal ini dilakukan usai responsnya menolak rencana Kemenkes mendatangkan dokter asing ke Tanah Air.
Prof Budi mengatakan bahwa dirinya dipanggil Rektor Unair Prof. Nasih pada Senin (1/7/2024). Dalam pemanggilan itu, Prof Budi disebut salah melampaui kewenangan sehingga diminta mundur atau diproses.
Pada Selasa (2/7/2024), Prof Budi diminta menghadap rektor, senat akademis dan sekretaris universitas. Namun dia tak bisa hadir karena sedang berada di Jakarta jadi narasumber sebuah acara. Barulah keesokan harinya, Prof Budi mendapat informasi bahwa dirinya dicopot dari jabatan dekan FK Unair.
Lantas siapa sebenarnya Rektor Unair Prof. Nasih yang memberhentikan Budi Santoso? Simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Ajakan Dokter Indonesia Kenakan Pita Hitam Buntut Pemecatan Dekan FK Unair, Apa Maknanya?
Profil Rektor Unair Prof Nasih
Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., adalah rektor Universitas Airlangga yang menjabat selama 2 periode (periode 2015-2020 dan 2020-2025). Sebelum jadi rektor, Prof. Nasih pernah menduduki beberapa posisi strategis di Unair. Dia pernah menjabat sebagai direktur keuangan Unair tahun 2007-2010, kemdudian Wakil Rektor II pada tahun 2010-2015 dan terakhir Ketua Prodi Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam tahun 2011-2015.
Sebagai akademisi di bidang akuntansi, Prof. Nasih aktif berpartisipasi dalam beberapa organisasi profesi. Sebut saja Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan banyak lainnya.
Sepanjang masa jabatan sebagai rektor, Prof. Nasih juga beberapa kali mencatatkan prestasi. Beberapa di antaranya adalah mengantarkan Universitas Airlangga untuk masuk ke TOP 308 versi QS WUR, mengantarkan Universitas Airlangga untuk berada pada Excellent Level, hingga membawa Universitas Airlangga memperoleh nilai tertinggi pada penilaian pembangunan zona integritas.
Sementara itu latar belakang pendidikan Prof. Nasih adalah MITA (Panceng, Gresik) kemudian SMPN (Babat, Lamongan) lalu SMPPN (Lamongan). Setelah itu dia melanjutkan pendidikan S1 di jurusan akuntansi Universitas Airlangga dan meraih gelar Sarjana Ekonomi.
Prof. Nasih kemudian menempuh pendidikan S2 di bidang Manajemen Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar Magister Teknik. Setelahnya untuk pendidikan S3, Prof. Nasih mengambil bidang akuntansi di Universitas Airlangga sehingga kini bergelar Doktor Ekonomi.
Baca Juga: Kronologi Dekan FK Unair Dipecat Usai Protes Wacana Impor Dokter, Kemenkes Bantah Keterlibatan
Kontributor : Trias Rohmadoni