Suara.com - Kabar pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG. (K) baru-baru ini menjadi sorotan. Ia diberhentikan dari jabatannya setelah menolak adanya rencana mendatangkan dokter asing yang disinyalkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beberapa waktu lalu.
Bersamaan dengan diberhentikannya Prof Budi Santoso itu, beredar imbauan dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) untuk para dokter mengenakan pita hitam selama 7 hari. Dalam imbauan yang beredar, pita hitam yang digunakan ini sebagai bentuk solidaritas dokter atas diberhentikannya Dekan FK Unair tersebut.
“Seluruh Ketua IDI Wilayah, Seluruh Ketua IDI Cabang, saatnya pakai pita selama 7 hari sebagai bentuk solidaritas dokter. Ksatria Airlangga sedang terluka saat berjuang menegakkan jiwa nasionalisme,” tulis imbauan yang beredar dalam WhatsApp grup.
Sementara itu, biasanya pemasangan pita hitam ini akan dipakai di bagian lengan kiri ataupun kanan. Imbauan pemasangan pita hitam ini juga bukan dilakukan pertama kalinya. Pada beberapa kasus, para dokter juga melakukan hal ini dalam bentuk solidaritas bersama.
Beberapa kasus lainnya yang membuat penggunaan pita hitam ini di antaranya, masalah dr Ayu di Manado, doa bersama dokter yang meninggal selama pandemi, RUU kesehatan, pemecatan Prof Zainal Muttaqin, hingga terbaru Prof Budi Santoso.
Terkait penggunaan pita hitam sendiri memiliki makna di dalamnya. Dilansir laman Willed, dalam budaya Barat, pita hitam dilambangkan rasa duka cita atau sedih. Biasanya, hal ini dipakai untuk mengenang orang-orang yang sudah meninggal dunia. Namun, dalam penggunaan lainnya, sebagai bentuk rasa sedih akan suatu kejadian tertentu.
Oleh sebab itu, penggunaan pita hitam ini biasa digunakan sebagai simbol rasa duka cita dan sedih pada seluruh dunia. Hal ini sebagai simbolisasi duka cita yang digunakan berbagai negara, termasuk Indonesia.
Terkait kabar diberhentikannya Prof Budi Santoso, awal diketahui bermula dari pesannya yang beredar dalam WhatsApp Group. Dalam pernyataan, Prof Budi Santoso mengonfirmasi jika ia benar diberhentikan dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair.
"Assalamualaikum wr wb, Bpk ibu Dosen FK. Unair, per hari ini sy diberhentikan sebagai Dekan FK. Unair, sy menerima dengan lapang dada dan ikhlas, Mhn maaf selama sy memimpin FK. Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK. Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang, Aamiin3x , salam hormat untuk guru, senior dan sejawat semuanya," tulis Prof Budi Santoso dalam pesan tersebut.
Baca Juga: PB IDI Bolehkan Dokter Asing Datang untuk Baksos, Kalau untuk Buka Praktik Bagaimana?