Suara.com - Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan informatika (Kemenkominfo) mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya.
Pria yang akrab disapa Semmy ini menyebutkan bahwa serangan ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya adalah alasan pengunduran dirinya.
“Ini merupakan tanggung jawab moral saya karena secara teknis, masalah PD seharusnya bisa saya tangan dengan baik,” ujar Semmy.
Terhitung sampai tahun 2024, Semmy sudah menjabat sebagai Dirjen Aptika Kemenkominfo selama delapan tahun. Dari karier ini, tak sedikit pula warganet yang penasaran dengan harta kekayaan Semmy.
Baca Juga: Gaji dan Tunjangan Semuel Pangerapan, Dirjen Aptika Kominfo Mengundurkan Diri Buntut PDNS Diretas
Harta Kekayaan Semuel Pangerapan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terlapor pada 31 Maret 2023 lalu, harta Semuel Pangerapan mencapai Rp22.147.102.731 atau sekitar Rp22 miliar.
Kekayaan tersebut mencakup tanah dan bangunan senilai Rp16.500.000.000 yang tersebar di Tangerang Selatan, Jakarta Selatan, dan Bandung.
Pria lulusan Administrasi Bisnis dan Pengelolaan Informasi di Fresno State University of California ini juga memiliki mobil Mercedes Benz GLE 450 AMG tahun 2022 senilai RP1.872.000.000
Di samping hartanya, suami dari Ratna Rosalisa ini juga memiliki hutang senilai Rp1.123.200.000 atau Rp1,1 miliar.
Baca Juga: Usai PDN Diserang Ransomware, Dirjen Aptika Kominfo Mengundurkan Diri
Mengundurkan diri setelah delapan tahun
Semmy resmi mengundurkan diri dari Kominfo pada 1 Juli 2024. Selain karena alasan pribadi, suara warganet memang cukup santer untuk petinggi kemenkominfo segera mengundurkan diri.
“Setelah delapan tahun di Kominfo, saya rasa ini waktunya untuk berpisah. Saya menyatakan bahwa per tanggal 1 Jul kemarin, saya sudah mengajukan pengunduran diri saya secara lisan pada bapak Menteri,” ujar Semmy.
“Surat pengunduran diri juga sudah saya kirim di hari yang sama dan sudah saya serahkan ke bapak Menteri,” lanjut Semmy.
Pengumuman pengunduran Semmy ini dilakukannya setelah Brain Cipher, hacker di balik peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya merilis kunci enkripsi sesuai janjinya, secara sukarela.
Insiden peretasan ini pertama kali diketahi publik pada pertengahan bulan Juni lalu. Awalnya, hacker minta tebusan sebanyak 8 juta dollar AS atau sekitar Rp131 miliar, tetapi ditolak oleh pemerintah.
Namun, pada akhirnya mereka memberikan datanya kembali secara sukarela. Meski begitu, kita tidak benar-benar tahu apa yang telah Brain Chiper lakukan dengan data-data tersebut.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri