Suara.com - Lenggogeni Faruk dan Thariq Halilintar tak henti menjadi perbincangan karena pengalaman ibadah haji yang mereka jalani pada tahun 1999 silam.
Pasalnya, Geni Faruk bersikeras menekankan bahwa Thariq sudah beribadah haji sejak berumur 56 hari, bahkan hal ini disampaikannya setelah sang anak melamar Aaliyah Massaid.
Perkara ini menjadi viral di media sosial sampai membuat Ivan Gunawan mengomel. Tak hanya itu, masalah Thariq sudah naik haji di usia 2 bulan juga sempat disinggung Anggota DPR RI di salah satu sesi rapat.
Padahal perjuangan Geni untuk membawa Thariq ke Tanah Suci benar-benar tak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya istri Halilintar Anofial Asmid itu membawa Thariq beribadah haji sesaat setelah dirinya berhenti nifas.
Baca Juga: Jejak Digital Thariq Halilintar Ternyata Jorok Cuma Sikat Gigi Sekali Sebelum Pacari Fuji
“Dalam trip kami ke Yordania, dapat pula kami menunaikan ibadah haji pada tahun 1999, ketika Thariq kecil berusia 56 hari,” bunyi kutipan isi buku “Kesebelasan Gen Halilintar” yang menceritakan pengalaman haji Geni dan Thariq, seperti dilihat di akun TikTok @lindalindiiiii, Kamis (4/7/2024).
“Bahkan ketika pertama kali menginjakkan kaki di Madinah masih dalam masa nifas, sehingga tidak dapat ikut serta ke masjid Nabawi. Baru 2 hari kemudian setelah suci dari nifas dapat shalat di Raudhah, bersama baby Thariq,” imbuhnya.
Padatnya jemaah haji pada tahun itu membuat Geni dan suaminya memutuskan untuk melakukan tawaf di lantai 2 Masjidil Haram. Bergantian pasangan suami istri itu menggendong Thariq yang masih berusia 60 hari.
Geni juga menggambarkan perjuangannya melakukan sa’i dari bukit Safa dan Marwah sambil menggendong Thariq yang masih bayi. Beratnya perjuangan di sana rupanya membuat Geni teringat dengan kisah Siti Hajar dan Ismail yang berujung mengalirkan air zamzam.
“Tak terasa setelah selesai sa’i ada yang mengalir tak terbendung, ternyata darah, mungkin karena keletihan. Syukurlah sudah lebih dari 60 hari, yaitu 64 hari, hingga darah itu tak lagi dianggap sebagai darah nifas, melainkan darah istihadhah, maka ibadah haji pun dapat diteruskan,” ungkapnya di buku tersebut.