Suara.com - Profil Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof. Mohammad Nasih, menarik perhatian publik karena perbedaan pendapatnya dengan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair, Prof. Budi Santoso, mengenai dokter asing yang berujung pada pemecatan Prof. Budi.
Prof. Budi Santoso mengkonfirmasi perbedaan pendapat ini dalam keterangannya kepada media baru-baru ini. Menurutnya, ia dipanggil dan diberhentikan karena keras menolak kedatangan dokter warga negara asing (WNA) untuk bekerja di Indonesia.
"Iya. Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu (tolak dokter asing), karena rektor pimpinan saya dan ada perbedaan pendapat dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau, ya diterima," ujar Prof. Budi kepada awak media.
"Tapi kalau saya menyuarakan hati nurani. Saya pikir kalau semua dokter ditanya apa rela ada dokter asing saya yakin jawabannya tidak," lanjutnya.
Salah satu yang menjadi sorotan, proses pemecatan Prof. Budi Santoso berlangsung cukup cepat. Tak main-main, pemecatan itu terjadi hanya berselang dua hari sejak pemanggilannya ke hadapan rektor.
"Saya dipanggil hari Senin (1 Juli), keputusannya (dipecat) hari Rabu (3 Juli 2024) ini," terangnya.
Profil dan sepak terjang Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih
![Prof. Dr. Budi santoso, dr., sp.OG, (K). [fk.unair.ac.id]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/07/04/21379-prof-dr-budi-santoso-dr-spog-k.jpg)
Prof. Muhammad Nasih merupakan bagian dari management office Universitas Airlangga. Ia memiliki pendidikan terakhir S3 di Universitas Airlangga. Saat ini ia sudah memiliki gelar Doktor Ilmu Akuntansi.
Sebelumnya, ia lebih dulu menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Universitas Airlangga. Lalu melanjutkan ke sekolah magister (S2) di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Menurut situs resmi Unair, disebutkan Prof. Muhammad Nasih sebelum menjadi rektor Unair selama dua periode yakni 2015 hingga 20220 dan 2020 hingga 2025 mendatang, ia lebih dulu menjabat sebagai Direktur Keuangan UNAIR di 2007 hingga 2010.