"Geng ransomware Brain Cipher mengumumkan mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis pada Rabu ini. Mereka menekankan pentingnya pendanaan dan spesialis keamanan siber," ungkap StealthMole, pada Selasa (2/6/2024).
Minta Maaf dan Klaim akan Beri Kunci secara Gratis
Brain Cipher mengaku menyesal atas tindakan serangan terhadap PDNS yang berdampak terhadap gangguan layanan publik. Selain itu, mereka juga menawarkan kunci pembuka data secara gratis.
"Rabu ini, kami akan memberi Anda kuncinya secara gratis. Pada hari Rabu, kami akan membuktikan bahwa kami menepati janji kami," lanjut keterangan tersebut.
Di samping itu, Kelompok ini meminta perwakilan pemerintah untuk mengontak mereka secara privat. Di satu sisi, Brain Cipher juga mengungkap permohonan maafnya karena telah membuat dampak yang besar.
"Mohon maaf karena hal ini berdampak pada semua orang." Ujar mereka.
Melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Menkominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa pelaku peretasan PDNS 2 adalah berasal dari aktor non-negara. Akan tetapi, sampai saat ini ia belum memberikan rincian lebih jauh tentang hal itu.
Motif Brain Cipher Sebagai Tes Penetrasi
Disampaikan dalam pesan yang sama, Brain Cipher menyelipkan pesan yang ditujukan untuk mendorong pendanaan dalam sektor teknologi dan pengayaan sumber daya manusia.
"Kami berharap serangan kami menjelaskan kepada Anda betapa pentingnya membiayai industri dan merekrut spesialis yang berkualifikasi," ujar mereka.
Mereka juga mengklaim bahwa serangan siber ini tidak berkaitan dengan konteks politik. Disebutkan jika mereka hanya melakukan pentest (tes penetrasi) dengan pasca-bayar.
Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur Gegara Kasus Hacker, Jokowi: Semua Sudah Dievaluasi
Tes penetrasi biasanya akan dilakukan oleh white hack hacker untuk menguji sistem tertentu berdasarkan pesanan si pemilik sistem. Bentuknya tak lain adalah upaya peretasan berbayar. Usai ditemukan celah, maka peretas akan memberi tahu celahnya terhadap pemesan.