Suara.com - Dalam kebudayaan masyarakat Jawa, malam satu Suro menjadi salah satu malam paling sakral. Menurut Primbon Jawa, malam tersebut mempunyai energi mistis yang kuat serta keunikannya sendiri. Seseorang yang memiliki weton tertentu disebut sering menjadi incaran Sengkolo atau energi negatif tang ada tepat di malam satu Suro. Lantas sengkolo di malam satu Suryo artinya apa?
Sengkolo di malam satu Suro diyakini sebagai sebuah energi negatif yang menyelimuti manusia, bahkan tak jarang energi ini membuat manusia berada dalam kesialan hingga mala petaka. Oleh sebab itu, tepat di malam satu Suro, weton-weton yang jadi incaran sengkolo dianjurkan untuk tidak keluar rumah, kecuali memang ada hal mendesak atau memiliki aktivitas tertentu seperti menghadiri hajatan hingga bekerja shift malam.
Lalu apa saja weton-weton yang disebut menjadi incaran sengkolo pada malam satu Suro? Simak daftarnya dalam ulasan berikut.
Weton yang Jadi Incaran Sengkolo di Malam Satu Suro
Malam 1 Suro yang amat sakral ini, ternyata menjadi pengapesan bagi 5 Weton Jawa. Adapun 5 Weton itu disebut menjadi weton paling berbahaya di malam 1 Suro. Berikut weton yang dimaksud:
Baca Juga: Kapan Malam 1 Suro 2024 Hari Apa? Siap-siap, Patuhi Larangannya Agar Tidak Sial!
1. Senin Pahing
Pertama, weton yang perlu waspada di malam satu Suro yaitu Selasa Pahing. Berdasarkan ramalan dalam Primbon Jawa, menyebut jika Selasa Pahing mempunyai jumlah neptu 12, dengan Selasa bernilai 3 serta Pahing 9.
Dijelaskan bahwa, pertemuan energi pada Selasa Pahing dengan Malam Satu Suro bisa membuat ketidakseimbangan dalam diri seseorang yang lahir di weton tersebut. Bahkan mereka yang memiliki weton Selasa Pahing diyakini rentan terhadap gangguan gaib atau Sengkolo, baik iti secara fisik seperti penyakit maupun kecelakaan, mental seperti gangguan jiwa, hingga gangguan spiritual.
2. Sabtu Wage
Seseorang yang lahir dengan weton Sabtu Wage dikenal mempunyai energi khusus yang bisa menarik Sengkolo atau takdir buruk, terutama ketika memasuki bulan Suro. Menurut primbon Jawa, Sabtu Wage memiliki neptu 13 yang terdiri dari Sabtu 9 dan Wage 4, dan neptu tersebut termasuk kategori tinggi sehingga sering kali dikaitkan dengan energi besar, baik itu positif maupun negatif.
Mengingat adanya energi berat di hari Sabtu dan kekuatan mistis pada bulan Suro, mereka yang memiliki weton Sabtu Wage dianjurkan untuk lebih berhati-hati serta meningkatkan kewaspadaan, terutama ketika menjelang malam Satu Suro.
3. Sabtu Kliwon
Berdasarkan catatan dalam Primbon Jawa, weton Sabtu Kliwon juga mempunyai makna spiritual yang mendalam serta potensi nasib buruk yang lebih besar terutama saat memasuki bulan Suro. Disebutkan bila, hari Kliwon dianggap mempunyai energi spiritual yanh kuat dan kerap dikaitkan dengan hal-hal gaib, bahkan pengaruhnya bisa meningkat di bulan Suro.
Baca Juga: Kenapa Malam 1 Suro Tidak Boleh Tidur dan Keluar Rumah? Waspada, Ancaman Besar Mengintai!
4. Rabu Legi
Meskipun weton Rabu Legi biasanya dianggap baik dalam Primbon Jawa, akan tetapi pada bulan Suro weton ini memiliki potensi menjadi incaran sang Sengkolo. Bahkan Bulan Suro yang dianggap sakral dan penuh dengan energi spiritual kuat bisa mempengaruhi keseimbangan energi manusia, termasuk mereka yang lahir di hari Rabu Legi.
5. Sabtu Pahing
Di antara beberapa weton di atas, Sabtu Pahing merupakan weton yang harus ekstra waspada sebab karakter keras kepala yang dimilikinya bisa sangat membahayakan. Ketika emosi, auranya akan berubah menjadi negatif, terutama dengan energi yang ada pada Satu Suro, membuat weton ini berada di posisi terlemah dan rentan terhadap hal-hal buruk.
Mereka yang memiliki weton Sabtu Pahing cenderung melampiaskan emosi dengan menyalahkan orang lain walaupun mampu berpikir lebih dewasa. Saat aura negatif sedang menguasai, mereka bisa gelap mata hingga melakukan hal-hal nekat
Sehingga sangat penting bagi mereka untuk menjaga keseimbangan emosi terutama pada malam saat Satu Suro.
Nah itu tadi ulasan terkait sengkolo di malam satu Suryo artinya apa hingga daftar weton yang jadi incaran. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari