Suara.com - Tahukah kalian, Tabarok surat apa? Perlu diketahui, Surat Tabarok merupakan nama lain dari Surat Al-Mulk, surat ke-67 dalam Al-Quran.
Nama "Tabarak" ini berasal dari kata pertama dalam surat ini yang berarti "Maha Suci" atau "Diberkatilah". Lalu bagaimana keutamaan surah Tabarok dan bacaannya? Simak penjelasan informasinya berikut.
Surat Al-Mulk mengandung pesan penting mengenai kekuasaan Allah atas segala ciptaan-Nya, menampilkan tanda-tanda kebesaran-Nya dalam alam semesta, serta mengingatkan manusia tentang kehidupan setelah mati dan pentingnya memiliki iman dan melakukan perbuatan baik.
Surat Al-Mulk adalah surat ke-67 dalam Al-Quran, terdiri dari 30 ayat dan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di Makkah, sehingga termasuk surat Makkiyah. Ada berbagai keutamaan dari surat Al-Mulk, salah satunya adalah perlindungan dari siksa kubur. Rasulullah SAW juga menganjurkan membaca surat Al-Mulk, terutama sebelum tidur di malam hari.
Baca Juga: Bacaan Surat Tabarok Lengkap Arab dan Latin, Baca Agar Dijauhkan dari Perbuatan Maksiat
Apa saja keutamaan lainnya dari membaca surat Al-Mulk? Berikut pembahasannya secara lengkap.
Keutamaan Membaca Surat Al-Mulk
Terdapat berbagai keutamaan dari membaca surat Al-Mulk, terutama jika diamalkan setiap hari, yang dapat memberikan keberkahan di dunia dan akhirat.
Berikut ini keutamaan membaca surat Al-Mulk berdasarkan berbagai sumber:
1. Memberi Syafaat di Akhirat Nanti
Baca Juga: Ingin Punya Target Hafalan Al Quran Usai Nikahi Aaliyah Massaid, Thariq Halilintar Banjir Pujian
Dalam buku "Panduan Praktis Doa dan Dzikir Sehari-hari" oleh Abduh Zulfidar Akaha, keutamaan membaca surat Al-Mulk adalah memberikan syafaat bagi umat muslim di akhirat.
2. Dilindungi dari Siksa Kubur
Siksa kubur menanti mereka yang tidak taat pada ajaran Allah SWT di dunia. Untuk selamat dari siksa kubur, Rasulullah SAW menganjurkan membaca surat Al-Mulk. Dalam buku "Tafsir Ibnu Katsir" karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy, hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i
3. Diamalkan Rasulullah Sebelum Tidur
Nabi Muhammad SAW menganjurkan membaca surat Al-Mulk sebelum tidur.
4. Diampuni Dosa-dosanya
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca surat Al-Mulk dapat memberikan syafaat kepada umat muslim hingga dosa-dosanya diampuni.
Bacaan Surah Tabarok atau Surat Al-Mulk Ayat 1-30: Latin dan Artinya
Simak bacaan surat Al-Mulk ayat 1-30 lengkap dengan tulisan latin dan artinya di bawah ini.
1. Tabarakal-ladzi biyadihil-mulk(u), wa huwa 'ala kulli syai'in qadir(un).
Makna : Maha berkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2. Alladzi khalaqal-mauta wal-hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amala(n), wa huwal-'azizul-gafur(u).
Makna : Yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
3. Alladzi khalaqa sab'a samawatin tibaqa(n), ma tara fi khalqir-rahmani min tafawut(in), farji'il-basora hal tara min futur(in).
Makna : (Dia juga) yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih ketidakseimbangan sedikit pun. Maka, lihatlah sekali lagi! Adakah kamu melihat suatu celah?
4. Tsummarji'il-basoro karrataini yangqalib ilaikal-basoru khasi'aw wa huwa hasir(un).
Makna :Kemudian, lihatlah sekali lagi (dan) sekali lagi (untuk mencari cela dalam ciptaan Allah), niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu dengan kecewa dan dalam keadaan letih (karena tidak menemukannya).
5. Wa laqad zayyannas-samaa 'ad-dun-ya bimasobiha wa ja'alnaha rujumal lisy-syayatini wa a'tadna lahum 'adzabas-sa'ir(i).
Makna : Sungguh, Kami benar-benar telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang, menjadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat pelempar terhadap setan, dan menyediakan bagi mereka (setan-setan itu) azab (neraka) Sa'ir (yang menyala-nyala).
6. Wa lil-ladzina kafaru birabbihim 'adzabu jahannam(a), wa bi'sal-mashir(u).
Makna :Orang-orang yang kufur kepada Tuhannya akan mendapat azab (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.
7. Idzaa ulqu fiha sami'u laha syahiqaw wa hiya tafur(u).
Makna :Apabila dilemparkan ke dalamnya (neraka), mereka pasti mendengar suaranya yang mengerikan saat ia membara.
8. Takadu tamayyazu minal-goiz(i), kullama ulqiya fiha faujun sa'alahum khazanatuha alam ya'tikum nadzir(un).
Makna : (Neraka itu) hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaganya bertanya kepada mereka, "Tidak pernahkah seorang pemberi peringatan datang kepadamu (di dunia)?"
9. Qalu bala qad jaa 'ana nadzir(un), fa kadzabna wa qulna ma nazzalallahu min syai'(in), in antum illa fi dalalin kabir(in).
Makna :Mereka menjawab, "Pernah! Sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(-nya) dan mengatakan, 'Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun.'" (Para malaikat berkata,) "Kamu tidak lain hanyalah (berada) dalam kesesatan yang besar."
10. Wa qalu lau kunna nasma'u au na'qilu ma kunna fii ashabis-sa'ir(i).
Makna :Mereka juga berkata, "Andaikan dahulu kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), tentulah kami tidak termasuk ke dalam (golongan) para penghuni (neraka) Sa'ir (yang menyala-nyala)."
11. Fa'tarafu bidzambihim, fasuhqal li'ashabis-sa'ir(i).
Makna :Mereka mengakui dosanya (saat penyesalan tidak lagi bermanfaat). Maka, jauhlah (dari rahmat Allah) bagi para penghuni (neraka) Sa'ir (yang menyala-nyala) itu.
12. Innal-ladzina yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrun kabir(un).
Makna :Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya dengan tanpa melihat-Nya akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
13. Wa asirru qaulakum awijharu bih(i), innahu 'alimum bidzatis-sudur(i).
Makna :Rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
14. Ala ya'lamu man khalaq(a), wa huwal-lathiful-khabir(u).
Makna :Apakah (pantas) Zat yang menciptakan itu tidak mengetahui, sedangkan Dia (juga) Mahahalus lagi Maha Mengetahui?
15. Huwal-ladzi ja'ala lakumul-ardha dzalulan famsyu fi manakibiha wa kulu mir rizqih(i), wa ilaihin-nusyur(u).
Makna :Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
16. A amintum man fissamaa 'i an yakhsifa bikumul-ardha fa idzaa hiya tamur(u).
Makna :Apakah kamu merasa aman terhadap Zat yang berada di langit bahwa Dia akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba bergoncang?
17. A amintum man fissamaa 'i an yursila 'alaikum hasiba(n), fa sata'lamuna kaifa nadzir(i)
Makna :Ataukah kamu merasa aman terhadap Zat yang berada di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu? Maka, kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.
18. Wa laqad kadzabal-ladzina min qablihim fa kaifa kana nakir(i).
Makna :Dan sungguh, orang-orang sebelum mereka (juga) telah mendustakan (rasul-rasul-Nya), maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku.
19. A wa lam yaraw ila-thairi fauqahum safatinw wa yaqbidn(i), ma yumsikuhunna illar-rahman(u), innahu bikulli syai'im bashir(un).
Makna :Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang di atas mereka, yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain (Allah) Yang Maha Pengasih. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.
20. Amman hadzal-ladzi huwa jundullakum yanshurukum min dunir-rahman(i), inil-kafiruna illa fi gurur(in).
Makna :Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu untuk menolongmu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam (keadaan) tertipu.
21. Amman hadzal-ladzi yarzuqukum in amsaka rizqah(u), bal lajjufi 'utuwiw wa nu fur(in).
Makna :Atau siapakah dia yang (dapat) memberi rezeki kepadamu jika Allah menahan rezeki-Nya? Sebenarnya mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri.
22. Afa man yamshi mukibban 'ala wajhihi ahda, ammay yamshi sawiyy(an) 'ala shirathim-mustaqim(in).
Makna :Maka, apakah orang yang berjalan terjungkal di atas wajahnya lebih terpimpin ataukah orang yang berjalan tegak di atas jalan yang lurus?
23. Qul huwal-ladzi an sya-akum wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abshara wal-af'idata qalilam-ma tasykurun(a).
Makna :Katakanlah, "Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur."
24. Qul huwal-ladzi dzara-akum fil-ardhi wa ilaihi tuhsyarun(a).
Makna :Katakanlah, "Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di bumi dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan."
25. Wa yaquluna mata hadal-wa'du in kuntum sadiqin(a).
Makna : Mereka berkata, "Kapankah (datangnya) ancaman itu jika kamu orang-orang yang benar?"
26. Qul innamal-'ilmu 'indallah(i), wa innama ana nadzirum-mubin(un).
Makna :Katakanlah, "Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas."
27. Falamma ra'auhu zulfatan si'at wujuhu-ladzina kafaru wa qila hadzal-ladzi kuntum bihi tadda'un(a).
Makna :Ketika mereka melihat azab itu sudah dekat, menjadi muramlah wajah orang-orang kafir itu. Dan dikatakan (kepada mereka), "Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta."
28. Qul ara'aitum in ahlakanial-lahu wa mam-ma'iya aw rahimana fa may yujirul-kafirina min 'adzabin alim(in).
Makna :Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku, jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?"
29. Qul huwar-rahmanu amanna bih(i), wa 'alaihi tawakkalna fa sata'lamuna man huwa fi dalalim-mubin(in).
Makna :Katakanlah, "Dialah Tuhan Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya, dan hanya kepada-Nya kami bertawakal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata."
30. Qul ara'aitum in asbaha ma'ukum ghaura(n), fa may ya'tikum bima'im-ma'in(in).
Makna :Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku jika air kamu menjadi kering (hilang) maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?”
Demikian pembahasan mengenai Tabarok surat apa, lengkap dengan keutamaan serta bacaan suratnya dari ayat 1-30. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama