Punya IPK Sempurna, Mahasiswa ITB Peserta Clash of Champions Ungkap Makanan yang Bikin Otaknya Encer

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 03 Juli 2024 | 12:05 WIB
Punya IPK Sempurna, Mahasiswa ITB Peserta Clash of Champions Ungkap Makanan yang Bikin Otaknya Encer
Naufal Hafidz dari Institut Teknologi Bandung (ITB), peserta Clash of Champions.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peserta acara Clash of Champions oleh Ruang Guru belakangan ramai mencuri perhatian netizen. Salah satunya adalah sosok Naufal Hafidz dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pemuda satu ini membuat netizen kagum karena mampu memiliki nilai IPK sempurna, yakni 4,0. Padahal jurusan Teknik Sipil yang ditempuhnya dikenal susah. Karena itu, netizen jadi bertanya-tanya apa makanan yang dikonsumsinya hingga bisa membuat otaknya encer.

Lewat akun TikTok @clashofchampions2024, Naufal pun menanggapi keingintahuan netizen. Bukan makanan premium yang dikenal bagus untuk kecerdasan otak seperti salmon atau telur ikan, ia justru menyebutkan makanan kaki lima yang murah meriah.

"Makannya pecel lele GKPN," ujar Naufal singkat, sambil mengangkat jempolnya, dikutip Rabu (3/7).

Baca Juga: Pede Ungkap IPK Cuma 2,77, Memangnya Ridwan Kamil Dulu Kuliah Jurusan Apa di ITB?

Sontak saja jawaban itu menuai berbagai respons kocak netizen. "Pantes gue gak 4.0 soalnya makannya ayam geprek mulu bukannya pecel lele," komentar salah satu netizen.

"Baik saya akan mulai makan pecel lele," tambah yang lain.

"Mending skrg kurangin makan ramen deh pindah ke pecel lele," sahut yang lainnya.

Namun tentunya hal itu lebih ke gurauan semata, sebab makanan bukanlah satu-satunya penentu seseorang bisa pintar dan memahami materi dengan baik. Cara belajar juga menentukan.

Naufal sendiri mengaku anti menerapkan Sistem Kebut Semalam (SKS) untuk belajar sebelum ujian. "Jangan pernah pake SKS kecuali kepepet banget," ujar laki-laki berkacamata ini.

Baca Juga: Profil Danacita, Siapa Sosok di Balik Penyedia Pinjaman Mahasiswa ITB?

Baginya mempelajari materi selama satu semester hanya dalam satu malam tidak bagus. Kemudian, ia juga konsisten meluangkan waktu untuk belajar setiap harinya.

"Minimal 2 jam lah setiap hari. Dikit-dikit tapi konsisten itu bisa membantu di kemudian hari," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI