Jelajah Sejarah hingga Gastronomi Unik di KCBN Muarajambi, Ada Belut Hingga Ikan Mudik

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 02 Juli 2024 | 18:25 WIB
Jelajah Sejarah hingga Gastronomi Unik di KCBN Muarajambi, Ada Belut Hingga Ikan Mudik
Kuliner di sekitar KCBN Muarajambi. (Dirjen Kebudayaan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagai wilayah yang terdiri dari lahan basah, rawa di Jambi menjadi sumber daya alam yang penting untuk menyediakan produk makan, salah satunya belut. Daging belut yang hidup di rawa sendiri memiliki tinggi kadar protein dan mampu menjaga kesehatan mata hingga mencegah anemia.

Di Muaro Jambi, ikan belut biasanya dimasak menjadi olahan rempah ratus belut dengan bumbu tradisional yang sebelumnya diolah melalui proses pembakaran dan dimasak dengan ratusan rempah. Uniknya, rempah disini berupa bumbu dan daun daunan yang terdiri dari 120 jenis dedaunan yang tentunya mempunyai khasiat tersendiri.

Adapun untuk minumannya berupa air secang. Minuman berwarna merah ini dibuat menggunakan isi terdalam dari batang sepang yang kemudian diserut kecil-kecil. Untuk penyajiannya, cukup tambahkan gula batu dan biji selasih. Sebagai minuman khas dari zaman nenek moyang, minuman ini berkhasiat menurunkan panas dalam, melancarkan pencernaan, hingga menolak dari serangan racun.

2. Makanan berbasis sungai

Selain sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya, sungai di Jambi turut menjadi habitat bagi spesies ikan untuk bisa dinikmati. Beberapa ikan khas Jambi antara lain ikan ruwan (gabus) serta ikan mudik. Sebagai ikan yang hidup di di sungai, nilai gizi dan rasa khas daging ikan ruwan nyatanya lebih gurih dan manis. Pengolahannya bisa dimasak dengan berbagai ragam antara lain dibakar, disenggung, digulai, dan digoreng.

Beberapa manfaat dan khasiat utama dari daging ikan ruwan ini yaitu menyembuhkan luka setelah operasi, melancarkan peredaran darah, mendukung pertumbuhan otak pada anak dan dewasa dan mengatasi gejala gizi buruk.

Selain ikan ruwan, terdapat ikan mudik yang terdiri dari berbagai macam, seperti ikan seluang, ikan bajubang, ikan lambak, ikan ringo, ikan barengit, ikan susur batang dan banyak lagi. Alasan dinamakan ikan mudik karena sesuai dengan proses perjalanan panjang mereka baik sebelum banjir hingga saat banjir.

Karena keberadaannya yang melimpah, ikan ini banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai lauk yang diolah menjadi kerupuk ikan, tempek ikan, bakasam ikan, rusip ikan, bakso ikan, hingga pempek ikan. Ikan-ikan tersebut sangat kaya akan protein.

3. Makanan berbasis hutan

Baca Juga: Mengenal Tradisi Tegak Tiang Tuo, Kearifan Lokal Saat Membangun Rumah di Masyarakat Jambi

Selain rawa dan sungai, hutan yang masih asri di Jambi senantiasa menyediakan berbagai sumber daya hingga mampu menghasilkan berbagai tanaman yang bermanfaat. Beberapa makanan khas yang tersedia antara lain gula enau (aren), cuka no (cuka dari nira enau), hingga daun-daun aromatik yang dipakai sebagai sayur rempah ratus belut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI