Suara.com - Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto dikabarkan telah menjalani operasi di RSPPN Panglima Besar Soedirman, Bintaro, Jakarta.
Prabowo melalui akun Instagram pribadinya membagikan bahwa dirinya juga telah dijenguk oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengungkap bahwa operasi tersebut dilakukan demi pemulihan patah kaki yang ia alami usai cedera hampir empat puluh tahun yang lalu.
Lantas, bagaimana kisah sang Prabowo mendapatkan cidera yang terbilang parah tersebut?
Baca Juga: Berkumpul Titiek Soeharto Dan Didit, Foto Prabowo Ini Seakan Dihadiri Dua Presiden Lain
Alami patah kaki usai latihan terjung payung bareng pasukan AS
Prabowo sempat mengalami insiden cedera parah saat ikut latihan terjun payung bersama pasukan khusus tentara Amerika Serikat pada era 80-an.
Sampai detik ini, sang Menteri Pertahanan masih merasakan dampaknya sehingga harus kembali dioperasi meskipun sudah selang 4 dekade.
"Seperti sudah diketahui banyak pihak, saya pernah mengalami 2 kali kecelakaan terjun payung saat bertugas di TNI pada tahun 80an di kaki kiri saya, cidera ini selama ini masih saya rasakan," tulis Prabowo Subianto dalam akun Instagram pribadinya, dikutip Selasa (2/7/2024).
Kronologi Prabowo patah kaki tercatat secara detail dalam buku Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando yang ditulis oleh rekan Prabowo, Sintong Panjaitan.
Baca Juga: Prabowo Jalani Operasi Operasi Besar Kaki Kiri Bekas Cedera Terjun Payung
Sintong mencatatkan bahwa ia sempat ikut Prabowo latihan bersama Mobile Training Team (MTT) dari US Army’s Special Force di Cijantung, Jakarta.
Sintong juga mengungkap bahwa sosok Mayor Luhut Pandjaitan yang kala itu menjabat sebagai Perwira Seksi Latihan turut hadir mengawasi Prabowo dan Sintong. Sayangnya, terjadi sebuah insiden yang mengakibatkan Prabowo dan rekannya itu cidera.
Saat itu, keduanya harus dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta. Prabowo dan Sintong juga harus dirawat intensif selama dua minggu dan menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalan.
Kini tempuh operasi berisiko tinggi
Meski empat puluh tahun sudah berlalu, Prabowo masih memerlukan penanganan lanjutan. Ia bahkan harus menempuh operasi yang berisiko tinggi.
Prabowo juga mengungkap bahwa operasi yang ia tempuh beberapa waktu yang lalu bisa mengancam nyawanya.
"Saya sadar dan paham bahwa tindakan medis yang saya jalani penuh dengan risiko dan pertaruhan nyawa," lanjut tulis Prabowo.
Beruntungnya, Prabowo ditangani oleh sosok dokter ternama, Robert Hutauruk dan rekan-rekan.
"Saya ucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT beserta ucapan terima kasih kepada tim dokter yakni Brigjen TNI Purn dr. Robert Hutauruk, Kolonel dr. Sunaryo, dr. Siska Widayati, dibantu dengan dr. Thomas, dan seluruh perawat serta para tenaga medis di RSPPN Sudirman," tulis Prabowo berterima kasih.
Operasi akhirnya berjalan sukses dan Prabowo bisa kembali menjalankan aktivitasnya.
Kontributor : Armand Ilham