Suara.com - KH Imaduddin Utsman menjadi perbincangan usai menantang Habib Bahar bin Smith untuk membuktikan nasabnya sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Ulama yang akrab disapa dengan nama Kyai Imad ini mengungkap keraguannya mengenai nasab habib di Indonesia.
Hal ini terungkap lewat podcast Rhoma Irama Official yang diunggah pada Kamis (21/6/2024). Dalam dialognya bersama Raja Dangdut Indonesia ini, Kyai Imad mengaku telah melakukan penelitian tentang nasab habib. Hasilnya, terbukti bahwa keturunan langsung Nabi Muhammad SAW tidak mungkin ada di Indonesia.
"Secara genetik, mustahil mereka itu (para habib) merupakan keturunan dari Nabi Muhammad SAW. Ini ya, jangankan keturunan nabi, keturunan Arab saja mereka bukan,” ucap Kyai Imad kepada Rhoma dalam podcast tersebut.
Imad juga menyinggung soal tokoh golongan Ba’alawi bernama Ubaydillah. Konon golongan itu disebut sebagai leluhur keturunan habib di Indonesia.
Baca Juga: Beda Silsilah Habib Bahar bin Smith vs Rizieq Shihab: Sama-sama Keturunan Nabi Muhammad?
"Dalam pencatatannya, Ubaydillah ini disebut sebagai anak dari Ahmad bin Isa. Tapi dari manuskrip (catatan keturunan) di abad kelima sampai kedelapan tidak ada yang mencatat (soal keturunan habib),” tambah Imad.
Pernyataan Kyai Imad yang membantah nasab habib ada di Indonesia langsung menuai banyak atensi. Latar belakang pendidikan Imad turut disorot gegara penelitiannya tersebut.
Lalu, apa sebenarnya riwayat pendidikan yang pernah ditempuh Kyai Imad? Simak inilah selengkapnya.
Pendidikan Kyai Imad
Imaduddin Utsman al-Bantani atau Kyai Imad diketahui lahir di Kresek, Tangerang, 15 Agustus 1976. Beliau merupakan pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum (NU) di Kampung Cempaka Desa Kresek, Banten.
Baca Juga: Sosok KH Imaduddin Utsman, Ikut Bongkar Nasab Habib Saat Ribut-ribut Bahar bin Smith vs Rhoma Irama
Beliau juga merupakan salah satu tokoh NU yang dihormati di Tangerang. Ia beberapa kali mengemban jabatan di NU. Mulai menjadi Ketua RMI PWNU Banten hingga penasihat Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Provinsi Banten. Ia juga pernah menjabat sebagai Rijalul Anshor Kabupaten Tangerang, Banten.
Sejak kecil, Kyai Imad sudah akrab dengan dunia Keislaman. Bahkan sejak umur 7 tahun, Imad kecil sudah belajar di Madrasah Diniyah Al Hikmah.
Selain mendalami soal agama, sosoknya juga menjalani pendidikan formal. Imad adalah alumni dari SD Negeri Kresek III. Ia juga pernah bersekolah di SMP Negeri Kresek, sebelum melanjutkan ke bangku SMA di MA Ashhabul Maimanah, Kabupaten Serang.
Imad memiliki cita-cita mau menjadi seorang cendekiawan Islam. Demi mewujudkan mimpinya, ia mengambil S1 di UIN Banten. Di sana ia berhasil lulus dan meraih gelar Sarjana Agama.
Usai lulus S1, Imad melanjutkan pendidikan S2 di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Jakarta. Ia berhasil meraih gelar Magister Agama. Kini, sosoknya dikabarkan sedang menempuh program doktor.
Adapun penelitiannya soal nasab habib di Indonesia ini sudah terungkap sejak tahun 2023 lalu. Namun, banyak pihak yang menentang pernyataannya soal kemustahilan nasab habib di Indonesia. Ini karena banyak tokoh agama yang dipanggil habib oleh masyarakat Tanah Air.
Kontributor : Dea Nabila