Suara.com - Berdiri megah di Jalan Ronggowarsito, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Pura Mangkunegaran merupakan Istana Resmi Kadipaten Mangkunegaran sekaligus tempat kediaman para Adipati Mangkunegaran.
Istana ini digunakan oleh Kadipaten Mangkunegaran sejak ditandatanganinya Perjanjian Salatiga pada 17 Maret 1757 di bawah kepemimpinan KGPAA Mangkoenagoro I alias Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said.
Selain sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang menyimpan kekayaaan tradisi dan sejarah Nusantara, Pura Mangkunegaran telah bertransformasi menjadi wisata budaya di Indonesia.
Hal ini mengacu rilisan Badan Pusat Statistik (BPS) Solo dalam publikasi Indikator Ekonomi Kota Surakarta 2022 bahwa Pura Mangkunegaran menjadi salah satu objek wisata yang paling diminati oleh wisatawan asing di Kota Solo, dikutip dari www.surakarta.go.id.
Tentu saja, hal tersebut menjadi perhatian Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkoenagoro X.
“Pura Mangkunegaran sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa yang terletak di Kota Surakarta saat ini sangat terbuka terhadap kerja sama pemajuan kebudayaan, baik adat istiadat dan tradisi maupun kontemporer," terangnya.

Tingginya kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara, sambung Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkoenagoro X, merupakan bentuk apresiasi dari masyarakat kepada Mangkunegaran dan juga bukti tingginya minat masyarakat luas pada kebudayaan Nusantara.
Marsellino Najoan, Regional Sales Manager Nippon Paint Indonesia menjelaskan bahwa pesan KGPAA Mangkoenagoro X tersebut mendorong Nippon Paint Indonesia turut melestarikan Pura Mangkunegaran, yang selaras dengan program CSR Warnai Kehidupan #ColouringLives sejak tahun 2016.
“Kami tetap menyadari betapa pentingnya turut berkontribusi terhadap pelestarian cagar budaya tradisional. Ini pertama kalinya bagi Nippon Paint melakukan CSR Warnai Kehidupan #ColouringLives pada bangunan Cagar Budaya, yakni Pura Mangkunegaran. Sebab, Pura Mangkunegaran merupakan salah satu Kerajaan Mataram Islam dan memiliki arsitektur akulturasi budaya Jawa dan Eropa,” jelasnya.
Pura Mangkunegaran sendiri memiliki luas mencapai 9,3 hektar dan terdiri dari beberapa area, di antaranya Pamedan (halaman utama), Pendapa Ageng, dan area tempat tinggal keluarga Mangkunegaran.