Suara.com - Modus penipuan terus berkembang hingga mengandalkan hal-hal yang mungkin di luar nalar. Kembali marak kasus love scamming yang dilakukan. Untuk Anda yang mungkin belum mengenal love scamming dan bahayanya, Anda dapat simak di artikel singkat ini.
Beberapa kasus sebenarnya pernah terjadi, dan secara mengejutkan ada campur tangan beberapa warga negara asing dalam proses penipuan ini. Seperti yang pernah ditangani oleh Polda Kepri, yang menangkan puluhan WNA asal China dalam beberapa kasus yang terjadi.
Apa Itu Love Scamming
Love scamming sendiri pada dasarnya adalah tindak penipuan berkedok asmara atau cinta. Konsep ini digunakan dengan berlandaskan hubungan romansa atau percintaan, dengan melakukan rekayasa sosial.
Seseorang yang menjadi korban akan dijerat oleh pelakunya, kemudian diperas harta atau kekayaan yang mereka miliki. Modusnya dimulai dari berkenalan di media sosial, kemudian korban akan dirayu hingga memberikan kepercayaan pada pelaku yang disalahgunakan.
Pelaku dapat menggunakan kata-kata manis, perlakuan yang romantis, serta mungkin saja terlebih dahulu memberikan sejumlah hal agar korban merasa nyaman, sayang, dan percaya. Baru ketika korban diyakini sudah terjerat oleh si pelaku, ia beraksi dengan berbagai modus dengan tujuan-tujuan yang disebutkan sebelumnya.
Meski demikian, love scamming tetap akan mendasarkan kejahatannya seputar penipuan, pemerasan, atau upaya-upaya lain yang menguntungkan pelaku dan membawa kerugian bagi korban yang terlanjur terjerat oleh pelaku.
Bahaya Love Scamming
Secara praktis karena perilaku kejahatan yang dilakukan adalah penipuan, maka kerugian materi menjadi dampak utama. Namun demikian ada pula beberapa kerugian lain yang dapat diderita korban selain materi.
Baca Juga: Sama-Sama Telaten Urus Suami, Intip Pendidikan Bella Bonita dan Happy Asmara
Akibat penipuan, harga dapat terkuras untuk keuntungan pelaku semata. Kerugian yang diderita juga tidak main-main, mulai hanya berupa uang tunai, hingga harta benda lain yang sifatnya lebih berharga, bukan tidak mungkin rumah, kendaraan, atau sejenisnya.
Korban love scamming juga dapat berisiko pada eksploitasi seksual dengan dalih cinta dan sama-sama suka. Namun karena mereka hanya dimanfaatkan, maka kerugian ini akan menjadi dampak lain yang nilainya sangat sulit ditaksir karena demikian besar.
Lebih lanjut, dampak emosional dan stabilitas psikologis dapat muncul. Akibat perasaan yang terlalu dalam, luka yang ditimbulkan karena penipuan ini bukan tidak mungkin berdampak dalam jangka panjang dan mengubah sifat seseorang secara permanen.
Kontributor : I Made Rendika Ardian