Suara.com - Artis Adi Bing Slamet, baru-baru ini membuat pengakuan yang mengejutkan. Ia mengaku melakukan syahadat ulang karena pernah menjadi pengikut Eyang Subur. Pengakuan itu ia sampaikan ketika menjadi bintang tamu di acara Rumpi No Secret pada Rabu (26/6/2024) lalu.
Menurut Adi, syahadat ulang itu ia lakukan setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan ajaran Eyang Subur menyimpang dari ajaran Islam pada 2013.
Ayah tiga anak ini mengaku langsung melakukan pertobatan dengan melakukan salat tobat selama berhari-hari.
"Secara langsung kita sudah keluar dari agama kita, jadi syahadat lagi, salat tobat beberapa hari, terus kita bayar kifarat, terus ngebersihin rezeki-rezeki kita yang kemarin kita buang percuma," ungkap Adi.
Tak hanya itu, demi agar taubatnya diterima, Adi mulai menggelar pengajian di rumahnya hingga memanggil anak yatim. Setelah melakukan pertobatan, Adi mengaku juga mengajak teman-temannya yang pernah terjerumus ajaran Eyang Subur dan kembali ke ajaran Islam yang lurus.
Adi mengaku hidupnya lebih tenang, karena sudah terhindar dari paham agama yang menyimpang setelah melakukan pertaubatan.
Lantas seperti apakah ajaran Eyang Subur yang divonis menyimpang oleh MUI? Berikut ulasannya.
Eyang Subur memiliki nama asli Supriyadi. Pria kelahiran Jombang, 12 Desember 1946 ini dikenal sebagai seseorang yang memiliki ilmu spiritual dan kesaktian.
Ia menjadi terkenal pada tahun 2010-an. Tak hanya Adi Bing Slamet, sejumlah artis lainnya juga berguru pada Eyang Subur, di antaranya adalah Nurbuat, Unang, Memed, dan Tessy Srimulat.
Namun, sosok Eyang Subur juga menyimpan berbagai kontroversi sehingga ajarannya dianggap menyimpang dari agama Islam. Eyang Subur disebut mengajarkan berzina, menikah berkali-kali, mabuk-mabukan hingga menghancurkan rumah tangga orang.
Ajaran tersebut dinilai lahir dari cara Eyang Subur menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang tidak sesuai dengan tafsir ulama arus utama.
Selain itu, Eyang Subur mengkultuskan dirinya sebagai figur sentral yang memiliki kekuatan dan pengetahuan luar biasa, sehingga pengikutnya harus tunduk dan patuh padanya.
Eyang Subur juga disebut kerap melakukan ritual mistis yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti mandi kembang dan meminum air yang sudah dibacakan mantra. Tak sampai di situ, Eyang Subur juga diduga mengekploitasi pengikutnya secara finansial dan seksual.
Kontributor : Damayanti Kahyangan