Apa Itu Windows Defender? Dipakai PDN untuk Pelindung Data dari Serangan Ransomware

Jum'at, 28 Juni 2024 | 15:14 WIB
Apa Itu Windows Defender? Dipakai PDN untuk Pelindung Data dari Serangan Ransomware
Ilustrasi Windows Defender (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN) menjadi catatan besar bagi pemerintah untuk memperkuat sistem keamanan data siber dari segala sisi. Peretasan ini baru bisa diketahui usai terjadinya gangguan pada sistem yang membuat beberapa layanan publik lumpuh hingga tak bisa melayani masyarakat.

Peretasan ini ditangani oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mengetahui penyebab gangguan. Setelah dilakukannya investigasi, gangguan dan peretasan tersebut disebabkan oleh serangan ransomware Brain Chiper.

Ransomware ini berupaya untuk menonaktifkan antivirus Windows Defender yang digunakan pemerintah sebagai pelindung data dari serangan hacker, ransomware, dan serangan siber lainnya.

Pihak BSSN menemukan jejak ransomware yang berhasil membuka celah dari Windows Defender sejak Senin (17/6/2024) bahkan sampai berhasil menonaktifkan Directory Backup PDNS 2.

Baca Juga: Menkominfo dan Kepala BSSN Sambangi Istana, Ngadu soal Peretasan PDN ke Jokowi?

BSSN dan Kominfo berusaha untuk memulihkan sistem sejak 21 Juni 2024 hingga 25 Juni 2024 kemarin dan melaporkan kasus peretasan dan penonaktifkan Windows Defender.

Banyak yang menilai bahwa penggunaan Windows Defender untuk melindungi data siber nasional sendiri kurang tepat karena terbukti tidak mampu melindungi data dengan cukup baik.

Lalu, apa sebenarnya Windows Defender? Simak inilah selengkapnya.

Pengertian Windows Defender

Windows Defender atau kini dikenal Microsoft Defender Antivirus adalah antivirus bawaan gratis dari sistem operasi Windows. Fungsi utama Windows Defender melindungi data dan sistem dari serangan digital seperti virus, spyware, dan ransomware.

Baca Juga: Apa Itu Ransomware? Lumpuhkan Server PDN hingga Serang Ratusan Data Instansi

Program ini bekerja dengan terus-menerus memantau aktivitas mencurigakan, memindai file dan program yang dijalankan sistem, serta memperbarui definisi virus secara teratur untuk mengenali ancaman terbaru.

Windows Defender menawarkan lebih dari sekadar proteksi dasar. Beberapa fitur tambahannya termasuk perlindungan berbasis cloud untuk melawan serangan terbaru, tamper protection untuk mencegah program jahat menonaktifkan keamanan sistem, dan kontrol aplikasi untuk membatasi program yang berbahaya.

Meski gratis dan mudah digunakan, Windows Defender tidak selengkap program antivirus berbayar dan tidak memiliki keamanan yang tinggi untuk melindungi big data sekelas data siber nasional. Kebanyakan, Windows Defender ini hanya digunakan untuk menyimpan data pribadi di perangkat masing-masing.

Beberapa program antivirus berbayar lainnya menawarkan fitur keamanan tambahan, seperti pengelola kata sandi, firewall yang lebih kuat, dan kontrol jarak jauh yang lebih terperinci. Namun, Windows Defender tidak memiliki semua fitur tersebut.

Keuntungan menggunakan Windows Defender tersebut adalah kemudahan dalam penggunaan dan bisa digunakan secara gratis.

Sayangnya, Windows Defender juga mengalami kesulitan untuk mengenali atau ancaman baru di dalam sistem. Hal ini membuat PDNS 2 yang menggunakan antivirus Windows Defender mudah diretas.

Kontributor : Dea Nabila

Fina
Menilik kasus ini, pemahaman mengenai tindakan pencegahan dan penanggulangan serangan siber, riset mengenai keamanan jaringan sangat diperlukan. Salah satu referensi yang relevan bisa ditemukan dalam https://repository.unair.ac.id/38192/ yang membahas lebih lanjut mengenai topik ini.
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI