Setelah lulus dengan predikat Jayyid (baik), UAS meneruskan ke jenjang pascasarjana di Universiti Kebangsaan Malaysia. Namun pada tahun 2004, UAS mendapat beasiswa S2 di institut khusus hadis Dar al-Hadith al-Hassania yang didirikan Raja Maroko, Raja Hasan II.
Tahun 2006, UAS lulus dari studi S2-nya di Maroko dan mulai berkarier di Indonesia. Hingga pada tahun 2019, UAS mendapatkan gelar Cumlaude pasca menyelesaikan pendidikan S3 di Oum Durman Islamic University, Sudan.