Suara.com - Julukan habib atau keturunan nabi Muhammad SAW memicu perseteruan antara Rhoma Irama dan Habib Bahar bin Smith. Padahal Quraish Shihab sempat melarang menonjolkan punya garis keturunan nabi. Kenapa ya begitu?
Perseteruan Rhoma Irama dengan Habib Bahar membuat netizen kembali dibuat penasaran, dengan orang yang berhak mendapat julukan habib. Apalagi Habib Bahar dibuat berang dengan perkataan Rhoma Irama yang menyebut seorang habib pasti masuk surga.
“Rhoma Irama ngomong doktrin para habaib, doktrin ba’alawi, habib itu pasti walaupun maksiat masuk surga. Woi Rhoma Irama jaga kau punya mulut, jangan suka fitnah,” kata Habib Bahar berapi-api, dalam video yang baru-baru ini viral.
Tidak hanya itu, Habib Bahar juga tidak sungkan menantang untuk membantai habib yang berbicara pasti masuk surga di depan Rhoma Irama.
Baca Juga: Apa Itu Nasab Habib? Pemicu Perseteruan Rhoma Irama dan Habib Bahar bin Smith
"Jaga kau punya mulut Rhoma, jangan fitnah. Kalau memang ada habib yang ngomong begitu, saya Bahar bin Smith akan bantai itu habib di depan Rhoma Irama," lanjut Habib Bahar.
Penjelasan Quraish Shihab tentang sikap dan orang yang berhak disebut habib
Sebelum viral perseteruan Raja Dangdut dengan Habib Bahar yang terkenal kontroversial tersebut, Quraish Shihab dengan Nazwa Shihab pada 24 Januari 2022 sempat membahas tentang siapa sosok yang berhak mendapat predikat habib karena memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad SAW.
Quraish Shihab membenarkan jika islam mengakui adanya garis keturunan Nabi Muhammad SAW, yang diakui yaitu anak dan cucu dari pernikahan anak Nabi, Fatimah dan Ali bin Abi Thalib. Keturunan tersebut dikenal dengan istilah habib.
Namun Quraish Shihab mengatakan keistimewaan status habib ini akan percuma, jika orang tersebut tidak melaksanakan konsekuensi atau kewajiban sebagai pemilik status 'habib'.
Baca Juga: Ribut dengan Rhoma Irama, Habib Bahar Bin Smith Lulusan Mana?
Kewajiban pemilik status habib itu harus memelihara sifat dan perilaku baik para orangtua maupun leluhurnya terdahulu, termasuk perilaku dan sifat Nabi Muhammad SAW.
"Kalau kewajiban itu tidak terpenuhi, maka garis keturunan yang dimilikinya tidak akan ada artinya," jelas Quraish Shihab.
Pemaparan Quraish Shihab ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 32, dengan bunyi sebagai berikut:
"Jangan saling iri, menghendaki apa keistimewaan orang itu, Anda miliki pula,".
Sehingga Quraish Shihab menegaskan alih-alih menonjolkan status habib karena keturunan Nabi Muhammad SAW, salah satu ulama tersohor Indonesia itu lebih menyarankan sebaiknya menunjukan akhlak dan kebaikan diri sendiri, sebagaimana yang dimiliki para leluhurnya.
"Jangan tonjolkan itu (garis keturunan), tonjolkanlah akhlakmu, tonjolkanlah kebaikanmu, tonjolkanlah keramah tamahanmu. Ini kalau bertengkar, maki ini, maki itu, nuduh ini, nuduh itu. Itu sebenarnya bukannya tidak menggambarkan ajaran leluhur itu tidak menggambarkan ajaran islam," pungkas Quraish Shihab.