Suara.com - Dai kondang Habib Bahar bin Smith tengah berselisih paham dengan penyanyi Rhoma Irama. Keduanya berdebat panas menyoal Rhoma Irama yang mengaku dirinya sempat mendengar ceramah Habib Bahar terkait status nasab habib.
Rhoma Irama mengaku bahwa Habib Bahar sempat melontarkan pernyataan bahwa sosok yang memiliki gelar habaib pasti akan masuk surga meskipun berdosa dan gemar maksiat.
"Dia cerita saya kaget-kaget ini. Di antaranya yang masih saya ingat, hey itu kalau ada anak habib, walaupun dia mabuk-mabukan, walaupun dia pezina, pencuri, penjudi, jangan kate ape-ape, dia itu keturunan nabi, jangan disakiti, jangan diomelin, dia itu ahli surga," aku Rhoma Irama.
Sontak, Habib Bahar menegaskan bahwa perkataan Rhoma Irama adalah fitnah.
Baca Juga: Jejak Kriminal Habib Bahar bin Smith, Kini Berseteru dengan Rhoma Irama soal Nasab
Lantas, seperti apa pendidikan Habib Bahar yang kini tengah menghadapi tudingan dari Rhoma Irama?
Pendidikan Habib Bahar: Ternyata bukan jebolan jurusan ilmu agama
Kendati berprofesi sebagai seorang rohaniawan, Habib Bahar bukan merupakan lulusan dari jurusan ilmu agama kala kuliah.
Adapun sosok pendakwah asal Manado ini merupakan seorang mantan santri.
Sejak kecil, Habib Bahar menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Berdasarkan berbagai sumber, Habib Bahar tak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
Ia langsung mendirikan Paguyuban bernama Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang Bogor setelah dirinya selesai menempuh pendidikan di pesantren.
Selain sebagai seorang pengasuh pondok pesantren, Habib Bahar juga menjadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Majelis Pembela Rasulullah yang bermarkas di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Status habaib Bahar bin Smith sempat jadi isu panas
Tak hanya Rhoma Irama, status habaib yang disandang oleh Bahar bin Smith kerap jadi bahasan panas oleh kalangan agamawan.
Rekan sejawat Habib Bahar bin Smith, Ustaz Abdul Somad atau UAS.
UAS terlebih dahulu menarik garis keturunan dari Nabi Muhammad hingga Muhammad Al Baqir, Musa Al Kadim, Ismail, dan Ali Al Uraydi.
Kemudian dari keempat putra Nabi Muhammad tersebut turun ke beberapa generasi yang hidup di Irak hingga Yaman.
Keturunan Rasulullah tersebut akhirnya mengembara hingga ke kepulauan Nusantara.
"Kemudian turun ke bawah inilah yang banyak marga-marga yang sampai ke Nusantara," ungkap UAS dalam ceramahnya.
Adapun beberapa keturunan Rasulullah tersebut termasuk Al Hadad, Al Jifri, Alidrus, bin Shihab, bin Yahya, bin Syekh Abu Bakar, yang masih satu darah dengan Habib Bahar bin Smith.
"Cucu cicitnya itulah yang ada bersama kita hari ini, Sayyidi Al Habib Bahar bin Smith. Ustaz mau nyebut Habib Bahar bin Smith panjang kali ceritanya," lanjut kisah yang diceritakan UAS.
Kontributor : Armand Ilham