Suara.com - Perkara nasab serta zuriah habib tengah menggegerkan publik karena perdebatan panas antara Habib Bahar bin Smith dan Rhoma Irama.
Awalnya Rhoma menyinggung oknum yang menekankan doktrin keturunan habib tetap seorang ahli surga sekalipun berbuat salah. Sedangkan Habib Bahar menilai pernyataan Rhoma berpotensi fitnah dan mendesak sang Raja Dangdut untuk mengungkap oknum habib tersebut.
Selain Habib Bahar, ada sejumlah ulama Indonesia lain yang juga merupakan keturunan langsung Nabi Muhammad SAW. Siapa sajakah?
Baca Juga: Di Balik Kontroversi dengan Rhoma Irama, Ini Sisi Lembut Habib Bahar yang Jarang Terekspos
Habib Luthfi bin Yahya yang dilahirkan di Pekalongan, 10 November 1947, merupakan salah satu tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah.
Ibunya adalah Sayyidah al Karimah as Syarifah Nur binti Sayid Muhsin Maula Khilah, sedangkan ayahnya adalah al-Habib al-Hafizh ‘Ali al-Ghalib. Dari kedua orangtuanya itulah, Habib Luthfi mendapatkan jalur nasab sampai Nabi Muhammad SAW.
Selain menjadi penceramah, Habib Luthfi bin Yahya juga pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden sejak 13 Desember 2019.
Muhammad Quraish Shihab yang lahir di Sulawesi Selatan, 16 Februari 1944 ini merupakan salah satu ulama yang ternyata masih memiliki keturunan Nabi Muhammad SAW.
Ayah presenter Najwa Shihab ini rupanya memang tidak mau dipanggil habib karena merasa belum pantas. “Saya sendiri diajarkan oleh ayah, ‘Tidak usah kamu yang berkata dirimu habib. Tidak usah kamu yang mengatakan dirimu, ‘Saya profesor, saya doktor.’ Biar dari kegiatanmu orang berkata, oh ini wajar dinamai habib. Ini wajar jadi profesor,” kata Quraish di kanal YouTube anaknya, dikutip pada Rabu (26/6/2024).
Menurutnya, seseorang yang layak dipanggil habib adalah keturunan Nabi yang mencintai masyarakat dan masyarakat juga mencintainya, serta mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Ulama yang dikenal dengan nama Mbah Moen ini dilahirkan di Rembang, Jawa Tengah pada 28 Oktober 1928. Pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang ini adalah keturunan ke-37 Nabi Muhammad SAW.
Dari jalur sang kakek, KH Maimoen Zubair adalah keturunan salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Giri. Sementara dari sang nenek, Mbah Moen adalah keturunan Pangeran Diponegoro.
Sedangkan terkait nasab keturunan Nabi Muhammad SAW didapatkan dari sang ayah, Kiai Zubair Dahlan, yang menikah dengan Nyai Mahmudah.
Semasa hidupnya, Mbah Moen aktif berdakwah sekaligus terjun ke dunia politik dengan menjadi wakil rakyat. Mbah Moen wafat pada 6 Agustus 2019 di usianya yang ke-90 tahun saat menunaikan ibadah haji dan dimakamkan di Pemakaman Ma’la, Mekkah, Arab Saudi.
4. Habib Ali Kwitang
Ali bin Abdurrahman bin Abdullah bin Muhammad bin Husein Alhabsyi atau yang lebih akrab disapa Habib Ali Kwitang adalah ulama yang dilahirkan di Kampung Kwitang, Senen, Jakarta Pusat pada 20 April 1869.
Pemimpin Majelis Taklim Kwitang itu lahir dari pasangan Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah yang mendapatkan garis keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur sang ayah.
Perannya dalam penyebaran agama Islam, terutama di Kampung Betawi di Kwitang, begitu besar. Habib Ali Kwitang juga pernah berdakwah ke Singapura, Malaysia, India, Pakistan, Sri Lanka, sampai Mesir. Habib Ali Kwitang wafat pada 13 Oktober 1968.
5. Habib Jindan
Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Fachriyah Tangerang yang lahir pada 21 Desember 1977.
Penceramah satu ini merupakan cucu dari Habib Salim bin Ahmad bin Jindan yang masih keturunan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan ayah Habib Jindan dikenal sebagai pejuang dakwah di Betawi pada tahun 1906-1969, sampai membuatnya dijuluki sebagai “Singa Podium”.